Animo Vaksinasi di Papua Terus Meningkat, Pemprov Ajukan Tambahan Vaksin
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Papua terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Pemprov Papua pun meminta tambahan vaksin Sinovac.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Animo masyarakat di Papua untuk mendapatkan vaksin Covid-19 meningkat pada bulan ini. Pemberian vaksin mencapai 7.000 dosis dalam dua hari terakhir. Pemprov Papua pun akan mengajukan penambahan vaksin.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aaron Rumainum, di Jayapura, Senin (22/3/2021). Aaron memaparkan, karena tingginya animo masyarakat untuk divaksin, stok 33.700 dosis vaksin Sinovac yang dimiliki Dinas Kesehatan Provinsi Papua pun habis. Stok vaksin saat ini hanya terdapat di dinkes kabupaten/kota.
Karena itu, Aaron mengatakan, pihaknya akan meminta tambahan vaksin Sinovac sebanyak 7.320 vial atau 73.200 dosis untuk Papua. Hal tersebut untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di Papua, khususnya di daerah yang jumlah kasus Covid-19 tinggi.
Namun, Aaron menuturkan, pihaknya menolak distribusi 25.000 dosis vaksin AstraZeneca dari Kementerian Kesehatan ke Papua. Sebab, belum ada sosialisasi tentang dampak yang dirasakan pasca-penggunaan vaksin ini.
”Untuk vaksin Sinovac saja, kami memerlukan waktu untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat Papua. Saat ini, masyarakat sudah menerima vaksin Sinovac,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Papua Dance Yulian Flassy mengatakan, pihaknya akan berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi di Papua. Salah satu caranya adalah mewajibkan seluruh aparatur sipil negara di Pemprov Papua untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Dari data terakhir Dinas Kesehatan Provinsi Papua hingga Senin ini, 13.359 tenaga kesehatan telah mendapatkan vaksin tahap pertama dan 10.566 tenaga kesehatan pada tahap kedua.
Untuk kategori petugas publik, 36.534 orang telah mendapatkan vaksin tahap pertama dan 5.138 orang pada tahap kedua. Untuk kategori warga lanjut usia, 1.538 orang mendapatkan vaksin tahap pertama dan 25 orang pada tahap kedua.
”Kami juga meminta para atlet Papua yang diterjunkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX mendapatkan vaksinasi. Tidak boleh ada atlet yang tidak mendapat vaksin sebelum pelaksanaan PON,” ujar Dance.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Kenius Kogoya mengaku, pihaknya belum melaksanakan vaksinasi bagi 1.100 atlet PON dari kontingen Papua. Sebab, pihaknya masih menunggu hasil kajian vaksin Covid-19 untuk kondisi atlet sebelum pertandingan.
Ia pun menyatakan belum mendapatkan instruksi dari KONI Pusat untuk pelaksanaan vaksinasi bagi atlet yang diikutkan dalam PON XX di Papua. ”Diperlukan kajian sebelum vaksinasi untuk mencegah adanya indikasi penggunaan doping pasca-atlet divaksin,” tutur Kenius.