Sentra Vaksinasi di Semarang Kebut Penyuntikan dalam Dua Bulan
Sentra vaksinasi ditujukan bagi warga lanjut usia dan garda terdepan BUMN. Selain Semarang, di Provinsi Jateng, sentra semacam itu rencananya juga akan dibuka di Surakarta dan Banyumas.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Vaksinasi tahap II di Kota Semarang, Jawa Tengah, dipercepat dengan dibukanya Sentra Vaksinasi Bersama BUMN, Minggu (21/3/2021). Dalam dua bulan ke depan ditargetkan, penyuntikan vaksin pada 5.000 orang per hari. Sentra serupa juga akan dibuka di Kota Surakarta dan Kabupaten Banyumas.
Sentra vaksinasi itu berlokasi di Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jateng, Kota Semarang. Sebanyak 190 tenaga kesehatan yang terdiri dari 35 dokter dan 155 perawat dari Holding Rumah Sakit BUMN, Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC), dan RS di Kota Semarang dikerahkan.
Menteri BUMN Erick Thohir, mengatakan, pembukaan sentra vaksinasi bersama di Semarang sama, seperti di DKI Jakarta, beberapa waktu lalu. Pengembangan sentra vaksinasi ke daerah tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Adapun vaksinasi tersebut ditujukan bagi garda terdepan BUMN dan lansia. ”Seperti di Jakarta, (di Semarang) kami prioritaskan percepatan vaksinasi lansia. Untuk lansia itu bebas, dengan membawa KTP Semarang atau nanti (daerah lain) Jateng, kami vaksinasi. Di Semarang, target 5.000 (vaksin) sehari untuk dua bulan ke depan,” kata Erick, Minggu.
Menurut data Pemprov Jateng, ada sekitar 194.000 lansia di Kota Semarang dan tiga juta lansia di Jateng. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, pihaknya telah berbicara dengan Erick Thohir untuk pembukaan titik lainnya di Jateng. Setelah Semarang, menurut rencana juga akan dibuka di Kota Surakarta dan Kabupaten Banyumas.
”Sekarang kami lagi mendesain agar terjadi pemerataan sehingga lansia-lansia yang ada di-remote area dapat dilayani dengan (fasilitas) ini. Kalau kita bicara target besar, ada kontribusi dari berbagai pihak, seperti saat ini oleh Kementerian BUMN. Sebelumnya TNI-Polri juga membantu vaksinatornya,” kata Ganjar.
Kendati demikian, lanjut Ganjar, pihaknya harus tetap menghitung jumlah vaksin yang tersedia serta disampaikan kepada masyarakat. Dengan demikian, warga tahu dan memahami proses antre untuk mendapat vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, hingga Minggu sore, belum merespons pertanyaan tentang kemajuan vaksinasi tahap II di provinsi itu yang diperuntukkan bagi pelayan publik dan lansia. Adapun per Senin (8/3) siang, sedikitnya 27.460 lansia di Jateng telah divaksin.
Sebelumnya, percepatan vaksinasi bagi lansia juga dilakukan di puskesmas-puskesmas di Kota Semarang. Pendaftaran daring dapat dilakukan di laman https://smg.city/vaksinlansia dengan mengisi nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor kartu keluarga (KK). Setelah itu, secara otomatis data akan tersimpan di dinas kesehatan. Adapun jadwal vaksinasi akan disampaikan melalui SMS atau aplikasi Whatsapp.
Kepala Puskesmas Pandanaran Nur Dian Rakhmawati mengemukakan, kader-kader puskesmas di kelurahan turut membantu para warga lansia mendaftar vaksinasi. ”Terutama warga lansia yang tidak mempunyai alat komunikasi. Para kader membantu di kelurahan-kelurahan. Sementara yang datang langsung, selama vaksinnya tersedia, pasti kami layani,” ujarnya, Kamis lalu.
Menurut data Siagacorona.semarangkota.go.id, Minggu (21/3) sore, terdapat 32.640 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Semarang dengan rincian 289 dirawat, 29.808 sembuh, dan 2.543 meninggal. Angka kasus tersebut menurun dibandingkan beberapa bulan lalu. Pada 21 Januari 2021, misalnya, ada 892 kasus aktif/dirawat.
Sementara menurut data Corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan pada Minggu (21/3) pukul 12.00, terdapat 166.596 kasus positif kumulatif di Jateng, dengan rincian 5.956 dirawat, 150.218 sembuh, dan 10.422 meninggal. Ada penambahan 4.098 kasus positif dalam sepekan terakhir.