Dadang Subur, pemilik akun Dewa_Kipas, bersedia bertanding catur dengan pihak yang ingin menguji kemampuannya. Laga tersebut diharapkan dapat digelar di Bandung, Jawa Barat, kota tempat tinggalnya.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Dadang Subur, pemilik akun Dewa_Kipas, bersedia bertanding catur dengan pihak yang ingin menguji kemampuannya. Dia masih bermain catur secara daring meski tidak seintensif sebelumnya.
Dadang ingin mengakhiri kecurigaan kecurangan yang dituduhkan kepadanya setelah mengalahkan akun GothamChess yang dimiliki pecatur Amerika Serikat, Master Internasional Levy Rozman, di aplikasi permainan catur daring Chess.com, Selasa (2/3/2021). Ia menang dalam permainan catur cepat 10 menit.
Atlet catur Indonesia, Master Internasional Anjas Novita, Minggu (14/3), melayangkan surat terbuka mengajak Dadang bermain catur cepat 10 menit. Anak Dadang, Ali Akbar, menyampaikan agar Anjas terlebih dahulu menelepon Dadang untuk membuat kesepakatan.
”Pak Dadang bilang, ada uangnya atau tidak? Percuma kalau dapat capeknya saja. Minimal Pak Anjas teleponan sama bapak saya dulu buat persetujuan. Namun, kalau lokasinya di rumah saya (Bandung), kapan pun boleh,” tulis Ali lewat aplikasi pesan, Senin (15/3).
Ali menjelaskan, uang yang dimaksud adalah biaya transportasi. Sebab, pihaknya lelah jika harus keliling ke luar kota.
”Buat kesepakatan dengan Bapak dulu. Saya terima-terima saja. Cuma malas mengurus transportasi. Semoga bisa (bertanding) di Bandung,” tulisnya.
Saat mengalahkan Rozman di aplikasi Chess.com, akurasi langkah Dadang mencapai 93,3 persen. Sejumlah pihak menduga hal itu hasil bantuan kecerdasan buatan atau komputer. Namun, Ali membantah tudingan tersebut.
Karena dituduh curang, akun Dewa_Kipas diduga dilaporkan oleh pendukung GothamChess kepada admin Chess.com. Akun yang telah mencapai elo rating 2.311 tersebut kemudian diblokir atau ditutup.
Pihak Dewa_Kipas dan GothamChess telah sepakat berdamai. Mereka menghapus postingan-postingan sebelumnya di media sosial terkait polemik dugaan kecurangan itu.
Setelah kejadian itu, Dadang tetap bermain catur melawan komputer. Namun, tidak seintens sebelumnya.
Uang yang dimaksud adalah biaya transportasi. Sebab, pihaknya lelah jika harus keliling ke luar kota.
Saat masih aktif bermain di aplikasi Chess.com, Dadang bermain hingga empat sesi per hari. Waktunya pun bervariasi, mulai dari pagi, siang, dan malam. Namun, saat ini ia bermain catur pada malam hari sebelum tidur sekitar pukul 22.00-23.00.
”Intensitas (bermain catur) jauh berkurang, tetapi kemampuan musuh makin berat. Karena saat di Chess.com, lawannya orang random (secara acak), sedangkan sekarang kembali lawan bot (robot), selalu disetting level maksimal (Elo 2.600),” ujarnya.
Ali menyebutkan, ayahnya bersedia ditemui jika membawa master nasional catur. Tujuannya agar penjelasan Dadang bisa dimengerti.
”Bapak (Dadang) sudah menjelaskan teknik caturnya. Wartawan tidak ada yang bisa mengerti penjelasannya,” tulisnya.
Sementara itu, pengelola catur daring, Chess.com, kembali menegaskan, akun Dewa_Kipas ditutup karena melanggar aturan fair play. Gerakan permainan Dewa Kipas diketahui tidak alami atau seperti mesin catur.
Chief Chess Officer (COO) Chees.com Daniel ”Danny” Rensch berkata, dirinya turun langsung bersama tim fair play untuk menyelidiki kasus yang menyita perhatian publik catur dunia itu. ”Kasus Dewa Kipas ini adalah mutlak kecurangan,” ujar Rensch dikutip Wired, akhir pekan lalu (Kompas, 15/3/2021).