Sudah Divaksinasi, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna Tetap Terpapar Covid-19
Sudah divaksinasi, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna tetap positif Covid-19. Vaksin penting untuk diberikan. Namun, protokol kesehatan harus terus menjadi prioritas utama.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Vaksinasi tidak lantas membuat warga kebal terhadap penularan Covid-19. Telah dua kali disuntik vaksin, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna tetap terkonfirmasi positif Covid-19. Penerapan protokol kesehatan dan menjaga daya tahan tubuh harus menjadi perhatian utama karena vaksin tidak sepenuhnya melindungi tubuh dari penularan.
Kasus ini menambah jumlah jajaran pimpinan Kota Bandung yang terpapar Covid-19. Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana terpapar di Karawang, akhir Maret 2020. Setelah itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial terkonfirmasi positif Covid-19, awal Januari 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara, saat dihubungi, Rabu (10/3/2021), menyatakan, Ema terkonfirmasi positif di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung, Selasa (9/3/2021) malam. Padahal, Ema menjadi salah satu unsur pimpinan daerah yang mendapatkan vaksinasi perdana di Kota Bandung, Kamis (14/1/2021) dan Kamis (28/1/2021).
”Keadaan umum Bapak (Ema) baik-baik saja. Beliau diisolasi di RSKIA, gejala ringan, tapi ada komorbid. Mohon doanya supaya cepat pulih,” ujarnya.
Kondisi itu menunjukkan, vaksinasi tidak serta-merta membuat warga kebal dan bebas dari paparan Covid-19. Ahyani menjelaskan, ketahanan tubuh dan lingkungan juga memengaruhi kondisi orang terpapar virus yang menimbulkan penyakit, termasuk Covid-19.
”Tidak ada satu vaksin pun yang bisa menjamin 100 persen. Ada faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi daya tahan tubuh. Belum lagi jumlah virus yang masuk, kekuatan virusnya, hingga faktor lingkungan,” ucapnya.
Oleh karena itu, lanjut Ahyani, penerapan protokol kesehatan menjadi yang utama. Kedisiplinan menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjaga kebersihan, hingga menggunakan masker tetap diterapkan.
Akan tetapi, Ahyani mengatakan, vaksinasi tetap memberikan manfaat bagi tubuh. Orang itu berpotensi tidak jatuh ke gejala berat saat diserang virus karena daya tahan tubuhnya lebih baik. ”Respons tubuh terhadap vaksinasi sangat bervariasi. Tujuan vaksinasi adalah meningkatkan pertahanan. Vaksinasi perlu. Namun, disiplin protokol kesehatan tetap yang utama,” ujarnya.
Tidak ada satu vaksin pun yang bisa menjamin 100 persen. Ada faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi daya tahan tubuh. Belum lagi, jumlah virus yang masuk, kekuatan virusnya, hingga faktor lingkungan.
Penularan Covid-19 di Kota Bandung masih tinggi. Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) pukul 11.00, konfirmasi positif Covid-19 di Kota Bandung mencapai 14.393 orang. Sebanyak 2.611 orang masih dirawat. Dalam sepekan terakhir, terdapat penambahan kasus 752 orang.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menuturkan masih berupaya menekan penyebaran virus di Kota Bandung, seperti melacak kasus dan membatasi kerumunan. Dia juga tetap meminta warga membantu menahan laju pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan.
”Covid-19 tidak hanya dirasakan di Kota Bandung, tetapi juga seluruh dunia. Saya cukup yakin, selama memproteksi diri dengan protokol kesehatan, semua akan selalu sehat,” ujarnya.