Pemkab Cirebon Percepat Vaksinasi Covid-19, tetapi Pasokan Kurang
Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mempercepat vaksinasi Covid-19 melalui vaksinasi massal dan menambah jumlah petugas. Namun, pasokan vaksin dari pemerintah pusat masih kurang.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mempercepat vaksinasi Covid-19 melalui vaksinasi massal dan menambah jumlah petugas. Namun, upaya tersebut bisa terhambat jika pasokan vaksin dari pemerintah pusat belum mencukupi. Warga lanjut usia pun belum menerima vaksin.
Percepatan imunisasi Covid-19, antara lain, dilakukan dengan vaksinasi massal sekitar 3.500 pegawai di lingkungan Pemkab Cirebon pada Senin-Rabu (8-10/3/2021) di GOR Ranggajati, Cirebon. Sebanyak 100 petugas bersiaga, dari meja pendaftaran, penapisan, penyuntikan vaksin, hingga observasi.
Beberapa kali petugas meminta calon penerima vaksin menjaga jarak dan menunggu giliran di tribune. Apalagi, banyak calon penerima vaksin meminta rekannya memotret saat mereka disuntik. Beberapa calon penerima vaksin juga masih kebingungan mencari meja pendaftaran.
Sejumlah petugas satpol PP pun harus mengarahkan calon penerima vaksin. ”Padahal, sudah ada jadwal vaksinasi untuk setiap pegawai. Nanti kami akan evaluasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni.
Menurut dia, vaksinasi massal bisa mempercepat cakupan vaksinasi. Sebaliknya, jika vaksinasi bagi pegawai digelar di setiap puskesmas, waktu yang dibutuhkan lebih lama karena pegawai harus meninggalkan kantor untuk vaksinasi di sekitar rumahnya. Pekerjaan kantor pun bisa terhambat.
Selain itu, pihaknya juga menambah jumlah vaksinator hingga dua kali lipat dari 75 orang menjadi 150 orang. Jumlah tenaga kesehatan yang disiapkan membantu vaksinasi juga meningkat dari 1.174 orang menjadi sekitar 2.000 orang.
”Kami juga menganggarkan di atas Rp 800 juta untuk vaksinasi. Untuk saat ini, vaksinasi bagi pelayan publik, seperti ASN (aparatur sipil negara), aman-aman saja. Hanya warga yang belum,” ungkap Bupati Cirebon Imron Rosyadi.
Hingga pekan lalu, vaksinasi dosis pertama pada nakes telah mencapai 92 persen dari target 7.203 orang. Adapun cakupan vaksinasi hingga dosis kedua berkisar 76 persen. Vaksinasi dinyatakan lengkap setelah dosis kedua disuntikkan. Terkait cakupan vaksinasi tahap kedua untuk dosis pertama baru sekitar 3,11 persen dari target 47.297 orang.
Vaksinasi tahap kedua seharusnya menyasar 246.086 orang, sebanyak 216.213 di antaranya merupakan warga lanjut usia atau lansia. Dengan demikian, kebutuhan vaksin mencapai 49.217 vial. Setiap vial berisi 10 dosis suntikan.
Kami di daerah siap saja. Tetapi, masalahnya vaksin dijatah.
Akan tetapi, Pemkab Cirebon baru menerima 18.804 vial atau menyasar 94.020 orang dengan dua dosis suntikan. Pemkab kembali menerima tambahan 2.978 vial vaksin awal pekan ini. Dengan demikian, total kekurangan vaksin di Cirebon mencapai 27.435 vial vaksin.
Akibat kekurangan vaksin tersebut, lanjut Imron, warga lansia belum bisa menjalani vaksinasi. Padahal, Kementerian Kesehatan menetapkan warga yang berumur 60 tahun ke atas dalam kelompok prioritas penerima vaksin. Badan Pengawas Obat dan Makanan juga telah menerbitkan izin penggunaan darurat CoronaVac bagi warga lansia.
”Kami di daerah siap saja. Tetapi, masalahnya vaksin dijatah,” ucapnya.