Cirebon Kekurangan 30.413 Vial Vaksin, Warga Lansia Tahap Berikutnya
Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kekurangan 30.413 vial vaksin untuk vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Vaksinasi tahap kedua ini belum diberikan kepada warga lansia.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kekurangan 30.413 vial vaksin untuk vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Vaksinasi pun terbatas bagi pelayan publik, seperti aparatur sipil negara, TNI, dan Polri. Adapun warga lanjut usia menerima vaksin pada tahap selanjutnya.
Dalam rapat penanganan Covid-19 di Kantor Bupati Cirebon, Rabu (3/3/2021) sore, terungkap kebutuhan vaksin tahap kedua menyasar 246.086 orang. Dengan dua kali penyuntikan, vaksin yang dibutuhkan 492.172. Total vaksin yang dibutuhkan 49.217 vial karena setiap vial bisa untuk 9-10 orang.
”Namun, vaksin dari Pemerintah Provinsi Jabar masih sangat kurang,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni. Dari kebutuhan 49.217 vial, pihaknya baru menerima 18.804 vial sehingga kekurangan vaksin mencapai 30.413 vial.
Akibatnya, vaksinasi tahap kedua dilakukan terbatas, antara lain kepada 4.078 tenaga kesehatan, 5.176 ASN, 7.297 guru ASN, 1.465 polisi, dan 1.407 anggota TNI. Jumlahnya masih bisa bertambah karena data calon penerima vaksin dari badan usaha milik daerah hingga pelaku pariwisata belum masuk.
Vaksinasi tahap kedua mulai berjalan sejak Senin (1/3/2021) dan ditargetkan rampung April. ”Pada tahap ketiga bulan depan, vaksinasi baru diberikan kepada warga lansia. Vaksin yang datang sekarang tidak untuk lansia. Data sementara ada 216.213 warga lansia,” ungkapnya.
Menurut Eni, vaksinasi tahap kedua bagi penduduk lansia hanya dilakukan di kota besar. Cirebon tidak termasuk di dalamnya. Padahal, Kementerian Kesehatan menetapkan warga lansia yang berumur 60 tahun ke atas masuk dalam kelompok prioritas penerima vaksin. Badan Pengawas Obat dan Makanan juga telah menerbitkan izin penggunaan darurat CoronaVac bagi warga lansia.
Eni mengatakan, untuk sementara, pihaknya mengoptimalkan vaksin yang tersedia. Pekan depan, vaksinasi massal diberikan kepada 1.000 orang per hari di GOR Ranggajati. ”Kami juga terus berkoordinasi dengan Pemprov Jabar untuk mengatasi kekurangan vaksin,” lanjutnya.
Warga yang sudah divaksin harus tunggu satu bulan untuk vaksin bekerja. Jadi, protokol kesehatan harus tetap dijalankan.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi menargetkan vaksinasi untuk pelayan publik dan penduduk lansia rampung dua bulan ke depan. ”Lalu, Juli kita sudah bisa sekolah tatap muka. Warga yang sudah divaksin harus tunggu satu bulan untuk vaksin bekerja. Jadi, protokol kesehatan harus tetap dijalankan,” ujarnya.
Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Mohamad Lutfi mengingatkan Pemkab Cirebon agar tetap mengawasi jalannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro. Ia mengkritik acara pameran pengelola acara pernikahan di Ciledug yang sempat dihadiri Bupati Imron.
”Bukan masalah acaranya, tetapi soal protokol kesehatan. Tidak ada yang bermasker. Sebisa mungkin, kegiatan seperti ini dibatasi,” katanya. Apalagi, kasus Covid-19 di Cirebon terus bertambah. Hingga kini, tercatat 6.307 warga Cirebon terpapar Covid-19, sebanyak 328 orang di antaranya meninggal.