logo Kompas.id
NusantaraAnak Pekerja Migran Rentan...
Iklan

Anak Pekerja Migran Rentan Mengalami Stigma

Anak pekerja migran menghadapi berbagai persoalan. Oleh karena itu, pemenuhan hak-hak mereka harus menjadi perhatian semua pihak.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/q021ItTjnjUS4AoCSHcaQawlpEI=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fe3b9f707-f319-470a-a4f3-a7a197a1e5c3_jpg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Mariam (50) bersama cucunya, Nadira (8), di Dusun Mungkik, Desa Pandan Wangi, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu (3/3/2021). Sejak masih balita, Nadira sudah ditinggal pergi orangtuanya menjadi pekerja migran dan tinggal bersama neneknya.

MATARAM, KOMPAS — Berbagai persoalan yang dihadapi anak-anak pekerja migran di Nusa Tenggara Barat belum menjadi perhatian bersama. Selain kurang mendapat kasih sayang karena berubahnya pola pengasuhan, mereka juga berhadapan dengan masalah pendidikan, kependudukan, hingga rentan mengalami perundungan atau stigma dan kekerasan.

Provinsi Nusa Tenggara Barat hingga saat ini masih menjadi salah satu kantong pekerja migran Indonesia (PMI). Dari data penempatan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pada 2020 mencapai 113.173 orang, NTB berada di posisi kelima dengan jumlah PMI mencapai 8.261 orang.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000