Vaksinasi Covid-19 Pedagang dan Pelaku Wisata di Yogyakarta Terhambat Hoaks Keamanan Vaksin
Hoaks keamanan vaksin menghambat upaya vaksinasi Covid-19 terhadap pelaku wisata dan pedagang di Kota Yogyakarta. Dampaknya, penyelesaian vaksinasi dosis pertama untuk sasaran tersebut meleset dari target.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Hoaks keamanan vaksin menghambat upaya vaksinasi Covid-19 terhadap pelaku wisata dan pedagang di Kota Yogyakarta. Dampaknya, penyelesaian vaksinasi dosis pertama untuk sasaran tersebut meleset dari target, sehingga perlu penjadwalan ulang.
Vaksinasi Covid-19 terhadap pedagang dan pelaku wisata yang beraktivitas di kawasan Malioboro, di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah dimulai sejak Senin (1/3/2021). Sasaran vaksinasi jumlahnya mencapai lebih dari 19.000 orang.
Ditargetkan, vaksinasi dosis pertama itu bisa rampung pada Sabtu (6/3/2021). Lokasi vaksinasi di tiga tempat, yakni Taman Parkir Abu Bakar Ali, Museum Benteng Vredeburg, dan Pasar Beringharjo.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, selama 1 Maret 2021 hingga 6 Maret 2021, total pelaku wisata dan pedagang yang teregistrasi untuk mendapat vaksinasi berjumlah 19.200 orang.
Mereka yang belum datang awal-awalnya ada rasa takut karena ada info hoaks tentang keamanan vaksin.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 17.240 orang atau 89,79 persen dari yang teregistrasi sudah datang ke lokasi vaksinasi. Namun, yang bisa divaksinasi baru berjumlah 16.364 orang atau setara dengan 85,18 persen dari sasaran.
”Mereka yang belum datang awal-awalnya ada rasa takut karena ada info hoaks tentang keamanan vaksin,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, lewat keterangan tertulisnya, Minggu (7/3/2021).
Baru menyadari
Sasaran vaksinasi baru menyadari belakangan bahwa info keamanan vaksin yang diterima itu berita bohong atau hoaks. Setelah itu, barulah mereka berdatangan ke lokasi penyuntikan, tetapi kehadiran mereka tidak sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Heroe menyatakan, vaksinasi sudah dibuat sesuai jadwal tertentu agar tidak terjadi kerumunan. Untuk itu, sasaran vaksinasi yang datang tidak sesuai jadwal, tidak bisa divaksinasi hari itu juga. Pemkot Yogyakarta tengah membuat penjadwalan ulang bagi sasaran vaksinasi yang termakan kabar hoaks tersebut.
”Karena tidak datang pada jam layanan sesuai undangan, maka dialihkan dan akan dijadwalkan ulang,” kata Heroe.
Selanjutnya, para pelaku wisata dan pedagang yang tertunda vaksinasinya akan dilayani di puskesmas fasilitas kesehatan (faskes) terdekat. Layanan itu akan dimulai pada Senin (8/3/2021). Pelaksanaannya akan disebar di sejumlah puskesmas dan faskes di Kota Yogyakarta. Tujuannya agar tidak terjadi antrean dan kerumunan.
Pemkot Yogyakarta tidak hanya berupaya merampungkan vaksinasi terhadap pedagang dan pelaku wisata. Secara simultan, vaksinasi terhadap kalangan warga lanjut usia (lansia) juga akan dilanjutkan mulai Senin besok. Jumlah sasaran lansia yang telah mendaftarkan untuk vaksinasi sebanyak 12.000 orang dari total 46.000 lansia.
”Para lansia akan dilayani di 10 RS dan 2 RS KIA, dengan kuota 100 orang per hari untuk setiap RS, dan 50 orang per hari untuk RS KIA. Diharapkan, dalam waktu 10 hari yang sudah terdaftar ini bisa diselesaikan,” kata Heroe.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani menyampaikan, dosis vaksin yang tersedia menjadi kendala tersendiri. Untuk serangkaian vaksinasi, mulai dari pelaku wisata hingga lansia, total disediakan 70.000 dosis vaksin.
Dari jumlah itu, sekitar 40.000 dosis disiapkan untuk vaksinasi pelaku wisata dan 12.000 dosis untuk lansia. Masih ada juga sejumlah tenaga kesehatan yang masih tertunda vaksinasinya.
”Kami harus terus berhitung dosis vaksin agar setiap sasaran itu bisa dapat dua kali penyuntikan. Kami harus memastikan dua dosis untuk satu orang sasaran bisa terpenuhi. Jika nanti stoknya habis, kami akan lakukan pengajuan lagi,” kata Emma.