800 Warga Lansia dan 100 Pekerja Wisata Divaksin di Manado
Sebanyak 800 warga lanjut usia dan 100 pekerja sektor pariwisata menerima suntikan vaksin secara massal di Manado. Warga diharapkan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Sedikitnya 800 warga lanjut usia dan 100 pekerja sektor pariwisata menerima suntikan vaksin secara massal di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (5/3/2021). Meski semakin banyak warga yang divaksinasi, masyarakat diminta tak mengendurkan kedisiplinan pada protokol kesehatan.
Vaksinasi massal ini digelar di Auditorium Universitas Sam Ratulangi, Manado. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno hadir meninjau kegiatan yang menjadi upaya membebaskan bangsa dari pandemi itu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulut Steaven Dandel mengatakan, setidaknya 15.000 orang telah didata untuk mendapat suntikan vaksin CoronaVac di Manado, baik pekerja sektor layanan publik maupun warga lanjut usia (lansia).
Untuk sementara, Sulut baru kebagian 66.700 dosis vaksin tahap kedua untuk 33.350 orang. Sebagian besar akan didistribusikan di Manado lebih dulu karena pendataan penerima vaksin di kota itu lebih cepat rampung. ”Sisanya belum datang, mungkin minggu depan,” kata Steaven.
Sulut menargetkan 367.000 penerima vaksin pada tahap kedua, 172.000 untuk warga lansia, dan 195.000 untuk pertugas pelayanan publik. Hingga Kamis (4/3/2021) malam, 1.327 petugas pelayanan publik dan 25 warga lansia telah menerima suntikan pertama. Masih ada 7.111 dari 23.313 tenaga medis yang belum menerima suntikan kedua.
Budi Gunadi meminta masyarakat lebih bersabar menunggu kedatangan vaksin. Selama Januari-Februari 2021, setidaknya 10 juta dosis telah didatangkan. Sebanyak 11 juta dosis sedang diupayakan pada Maret 2021. Sampai akhir Juni, ia berharap 90 juta dosis berhasil didatangkan ke Indonesia.
Namun, jumlah itu baru 24 persen dari kebutuhan sekitar 363 juta dosis untuk memvaksinasi 181 juta warga Indonesia. ”Vaksin ini langka dan menjadi rebutan seluruh dunia. Kita beruntung masyarakat sudah banyak yang dapat. Jepang dan Australia baru mulai, sedangkan Filipina dan Thailand baru dapat, belum tahu kapan mulai (vaksinasi),” kata Budi.
Vaksin gotong royong pun masih dalam tahap persiapan. Budi mengatakan, peraturan menkes telah dibuat, sedangkan PT Bio Farma serta Kamar Dagang dan Industri sedang memfinalisasi jenis dan jumlah vaksin. ”Sudah ada 6.000-an perusahaan yang mendaftarkan diri,” katanya.
Meski demikian, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengatakan, distribusi vaksin relatif cepat ke Sulut. Vaksin akan segera diberikan kepada warga, termasuk para pelaku pariwisata, untuk mengembalikan sektor baru unggulan Sulut itu.
Warga tidak boleh mengendurkan kepatuhan pada protokol kesehatan meski sudah divaksinasi. Vaksin baru memberikan efek kekebalan lebih dari 28 hari setelah suntikan vaksin kedua. (Budi Gunadi Sadikin)
Vaksinasi bagi 100 pekerja sektor pariwisata di Sulut mengawali program vaksinasi bagi 34 juta pekerja lainnya secara nasional. Sandiaga Uno mengatakan, upaya itu akan diiringi pemantauan, pelacakan, dan perawatan (3T) di lima destinasi wisata superprioritas, termasuk Sulut yang mengusung Likupang sebagai destinasi baru.
”Namun, setelah itu kami harapkan kedisiplinan warga. Kami tingkatkan juga kepatuhan protokol kesehatan demi menghentikan Covid-19 untuk membangkitkan lagi perekonomian,” kata Sandiaga.
Menkes Budi menambahkan, warga tidak boleh mengendurkan kepatuhan pada protokol kesehatan meski sudah divaksinasi. Vaksin baru memberikan efek kekebalan lebih dari 28 hari setelah suntikan vaksin kedua. Vaksin juga hanya meringankan gejala Covid-19 dan menekan kebutuhan perawatan di rumah sakit.
”Begitu kasus turun, warga Indonesia biasanya langsung kendur (disiplinnya pada protokol kesehatan). Nanti kasus naik lagi. Kan, capek. Kami juga sudah capek,” katanya.
Sedikitnya 1,36 juta orang di Indonesia telah terjangkit Covid-19 menyusul identifikasi 7.264 kasus baru pada Kamis malam. Di Sulut, total kasus terkonfirmasi telah mencapai 15.050.