Hingga April, Vaksinasi Tahap Kedua Sulut Bidik 367.000 Warga
Pekerja bidang pelayanan publik dan kalangan lanjut usia menjadi target tahap kedua vaksinasi Covid-19. Data masih terus dilengkapi.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Tahap kedua vaksinasi Covid-19 di Sulawesi Utara menarget setidaknya 367.000 warga pekerja bidang pelayanan publik serta golongan lanjut usia. Satuan Tugas Covid-19 Sulut tengah mengumpulkan data penerima vaksin dari beragam instansi terkait.
Rincian target itu terdiri atas 195.000 pelayan publik serta 172.000 warga lanjut usia. ”Ini dihitung berdasar proporsi dari data BPS (Badan Pusat Statistik) terkait populasi serta data aparatur sipil negara dari pemerintah pusat,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulut dr Steavan Dandel, Senin (1/3/2021).
Vaksinasi tahap kedua telah dimulai di Sulut sejak Jumat (19/2/2021), ditandai penyuntikan dosis pertama bagi Gubernur Olly Dondokambey. Tersedia 66.700 dosis vaksin yang akan digunakan pada fase awal vaksinasi tahap kedua yang ditargetkan selesai April 2021.
Steaven mengatakan, kategori pelayan publik sangat luas. Guru, pedagang pasar, tokoh agama, anggota DPRD, wartawan, pejabat pemerintahan, aparat TNI, polisi, hingga pekerja sektor pariwisata di restoran dan hotel termasuk di dalamnya. Namun, dua kelompok yang akan segera divaksin adalah anggota TNI AD dan DPRD.
Setidaknya 3.000 prajurit TNI AD akan mulai divaksin Selasa (2/3/2021), begitu pula 44 anggota DPRD Sulut menyusul ketua lembaga legislasi tersebut, Fransiskus Andi Silangen, yang telah divaksin bersama Olly. ”Vaksinasi bagi para guru akan dijadwalkan masing-masing kabupaten/kota,” ujar Steaven.
Ihwal pendataan, Manado terdepan dibanding daerah lain. Steaven mencontohkan, sebanyak 9.000-an personel satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terpusat di Manado telah seluruhnya terdata. Personel Polda Sulut di Manado pun telah mencatat 3.930 calon penerima vaksin.
Jumlah pedagang pasar dan pegawai mal di Manado, masing-masing 1.409 dan 1.539, juga sudah hampir tuntas terdata. Untuk itu, sekitar 40.000 dari 66.700 dosis vaksin akan dialokasikan lebih dulu di Manado. ”Tetapi, kami juga segera bagikan ke kabupaten/kota lain, tergantung kecepatan mereka mendata target masing-masing,” ujar Steaven.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Manado Stenly Suwuh menyatakan belum mengetahui tanggal vaksinasi bagi para pedagang yang tersebar di lima pasar. Ia mengatakan, jumlah pedagang bisa mencapai 2.000 orang, lebih besar dari penghitungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Manado.
”Di pasar belum ada pemberitahuan apa-apa. Tetapi, pada intinya kami siap. Saya harap semua pedagang didata karena pasar sebagai tempat pertemuan dan transaksi rawan jadi lokasi penularan. Jadi, vaksinasi mutlak bagi para pedagang,” ujar Stenly.
Adapun Komando Daerah Militer (Kodam) XIII/Merdeka belum mengonfirmasi kabar vaksinasi bagi 3.000 tentara di RS Wolter Monginsidi Manado. Namun, Panglima Kodam XIII/Merdeka Mayor Jenderal Santos Matondang menyatakan akan mendukung vaksinasi tahap kedua.
TNI ikut bersinergi dengan seluruh komponen yang ada di Sulawesi Utara untuk memerangi Covid-19.
Hal ini diwujudkan salah satunya dengan penugasan 310 bintara pembina desa (babinsa) untuk mengamankan sekaligus memantau penyebaran Covid-19 di Sulut. ”TNI ikut bersinergi dengan seluruh komponen yang ada di Sulawesi Utara untuk memerangi Covid-19,” ujar Santos melalui keterangan tertulis.
Sementara itu, vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan sudah hampir tuntas. Sebanyak 22.706 tenaga kesehatan telah menerima dosis pertama vaksin, 4,25 persen lebih dari target awal. Adapun nakes yang telah menerima dosis kedua baru 14.334 orang atau 65,8 persen tuntas.
Steaven mengatakan, tahap satu belum segera tuntas karena beberapa nakes memutuskan untuk menerima dosis kedua 21 hari setelah dosis pertama, bukan 14 hari seperti instruksi awal. ”Ada beberapa studi yang menyatakan bahwa lebih jauh jarak antara suntikan pertama dan kedua, lebih efektif. Tapi, yang aman memang 14-28 hari,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Olly Dondokambey menyatakan, kasus Covid-19 di Sulut berangsur terkendali dengan adanya penurunan kasus harian di bawah 20 kasus selama 22-25 Februari meski kasus harian meningkat lagi menjadi 66 kasus pada Jumat (26/2/2021). Namun, Steaven menilai telah ada penurunan penularan di kalangan nakes.
”Herd immunity (kekebalan komunitas) baru ada di kalangan nakes, infeksinya makin kecil karena sudah vaksinasi. Itu menjadi ajakan bagi kita semua untuk mau divaksin,” kata Steaven.