190.048 Warga Lansia di Sultra Jadi Target Vaksinasi Tahap Kedua
Seiring berjalannya vaksinasi tahap kedua di sejumlah wilayah, Sultra menargetkan 190.048 warga lansia menjadi kelompok penerima. Meski begitu, prioritas di kabupaten/kota berbeda seiring distribusi vaksin yang kurang.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·4 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Sebanyak 190.048 warga lanjut usia di Sulawesi Tenggara menjadi target vaksinasi pada tahap kedua mendatang. Bersama aparatur sipil, petugas keamanan, dan pedagang pasar, vaksinasi warga lanjut usia (lansia) ini akan dilakukan serentak. Meski begitu, proses vaksinasi tahap kedua terkendala distribusi vaksin yang belum merata.
”Untuk tahap kedua mendatang, vaksinasi menyasar lebih dari 400.000 orang. Termasuk sekitar 190.000 orang di antaranya adalah lansia, 35.000 pedagang pasar, dan selebihnya aparatur sipil, juga TNI-Polri,” kata juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, dr La Ode Rabiul Awal, di Kendari, Selasa (2/3/2021).
Mengikuti arahan pemerintah pusat, tutur Rabiul, warga lanjut usia memang menjadi sasaran utama dalam tahap kedua vaksinasi. Hal ini untuk memastikan warga yang umurnya di atas 59 tahun tetap terjaga dan aman dari dampak virus korona. Sejauh ini, korban meninggal akibat dampak Covid-19 sebagian besar adalah warga lanjut usia dan mereka yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
Data Satgas Covid-19, total pasien positif Covid-19 yang meninggal 194 orang. Sebanyak 75 orang di antaranya atau 38 persen berusia di atas 60 tahun. Kategori pasien meninggal di umur 45-54 tahun berada di jajaran kedua tertinggi dengan jumlah 59 orang atau 30 persen.
Proses vaksinasi ke depannya, Rabiul melanjutkan, tetap sesuai dengan pedoman awal, di mana mereka yang memiliki penyakit kronis hingga tekanan darah tinggi belum boleh menjalani vaksinasi. Mereka yang diketahui pernah terpapar Covid-19 juga belum diperbolehkan. ”Saat ini kami sudah mulai jalankan vaksinasi tenaga kesehatan (nakes) yang lanjut usia. Jumlahnya sedang dikumpulkan, yang jelas mereka dalam kondisi sehat dan tidak ada dampak berat,” katanya.
Hingga akhir Februari lalu, total vaksinasi nakes yang telah dilakukan mencapai 19.018 orang atau 93 persen dari target. Pemberian dosis kedua juga tengah berlangsung dengan capaian 11.120 orang atau 54 persen. Total target nakes yang mendapatkan vaksinasi adalah 21.000 orang. Target ini berubah seiring ada perubahan aturan mereka yang bisa mendapatkan vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Harun Masiri menyampaikan, jumlah nakes yang telah menjalani vaksinasi mencapai 1.508 orang. Jumlah ini sekitar 105 persen dari target yang hanya sebanyak 1.428 orang. Jumlah nakes yang diberi dosis vaksin bertambah karena mereka yang sebelumnya tidak boleh menjalani vaksinasi kemudian dibolehkan sesuai dengan aturan pemerintah pusat.
Pemberian vaksin kedua bagi belasan ribu nakes juga hampir tuntas. Total nakes yang belum diberi dosis kedua tersisa kurang dari 100 orang dari total 1.508 orang. ”Hari ini kami bahkan sudah mulai tahap kedua, yaitu pemberian vaksin untuk ASN, khususnya pejabat, aparat TNI-Polri, juga anggota DPRD. Tadi ada 42 orang yang diberikan vaksin di luar dari nakes,” kata Harun.
Untuk warga lanjut usia, ia menambahkan, akan mendapat vaksin pada gelombang berikutnya. Sebab, saat ini jumlah vaksin terbatas, yaitu hanya ada 180 vial vaksin. Berdasarkan aturan, pemerintah daerah diberikan keleluasaan untuk mengatur target yang mendapatkan vaksin setelah nakes.
”Selain baru mendata, vaksinnya juga terbatas. Jadi, untuk masyarakat belum bisa kami berikan karena nanti bermasalah di lapangan. Kami sudah meminta dengan target 800 orang, tetapi distribusi vaksin dilakukan Pemerintah Provinsi Sultra,” ujarnya.
Belum bisa berikan keterangan lebih lanjut terkait dengan hal ini. Yang jelas, prioritas kami pada tahap kedua mendatang adalah warga lanjut usia.
Dihubungi terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sultra Usnia tidak menjawab panggilan telepon dan pertanyaan yang dikirimkan melalui pesan pendek.
Berbeda dengan Kolaka, Kota Kendari akan memfokuskan vaksinasi tahap kedua kepada warga lanjut usia. Porsi bagi kelompok warga ini akan diberikan jauh lebih besar dibandingkan dengan ASN atau kelompok lainnya. Ibu kota Sultra ini lebih mudah dalam distribusi vaksin karena gudang vaksin berada di wilayah yang sama.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari drg Rahminingrum menyampaikan, pihaknya sedang membahas teknis hingga jumlah warga lanjut usia yang akan diberikan dosis vaksin di Kendari. Kelompok ini menjadi prioritas mengingat tingginya angka warga lanjut usia yang menjadi korban, khususnya meninggal.
”Kami sedang bahas teknis hingga waktunya kapan. Belum bisa berikan keterangan lebih lanjut terkait dengan hal ini. Yang jelas, prioritas kami pada tahap kedua mendatang adalah warga lanjut usia,” ucapnya.
Berdasarkan data, capaian vaksinasi dosis pertama di Kendari sebanyak 4.170 orang atau 100,46 persen dari target. Sementara itu, untuk pemberian dosis kedua baru 2.770 orang atau 66,73 persen.
Kelompok masyarakat berusia di atas 60 tahun bisa mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 mulai Senin (8/2) menyusul dikeluarkannya izin penggunaan darurat CoronaVac dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Prioritas pertama akan diberikan kepada tenaga kesehatan dengan usia lanjut.
Berdasarkan laporan uji klinik fase pertama dan kedua di China, dua dosis vaksin Sinovac telah diberikan kepada 400 orang di atas 60 tahun dengan interval atau jarak penyuntikan 28 hari. Hasilnya, ada peningkatan kadar antibodi hingga 97,6 persen (Kompas, 8 Februari 2021).
Sejak pekan terakhir Februari lalu, warga lansia di Jakarta mulai diberikan dosis pertama vaksinasi. Wilayah lain juga mulai memberikan dosis vaksin ke lanjut usia sebagai kelompok prioritas.