Pendataan Tenaga Kesehatan Penerima Vaksin di Sultra Belum Tuntas
Distribusi vaksin Covid-19 di Sulawesi Tenggara mulai dilakukan ke dua daerah, yaitu Kendari dan Konawe. Namun, tenaga kesehatan penerima vaksin masih dalam pendataan.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Dua hari jelang vaksinasi Covid-19 serentak, jumlah tenaga kesehatan penerima vaksin tahap awal di Sulawesi Tenggara masih dalam pendataan. Penerima vaksin ini harus melewati pengecekan data oleh Kementerian Kesehatan. Sebanyak 12.280 dosis vaksin dari 20.400 yang ada di provinsi ini telah disalurkan ke dua daerah, yaitu Kendari dan Konawe.
Pada Selasa (12/1/2021) siang, 12.280 dosis vaksin didistribusikan dari kantor Dinas Kesehatan Sultra. Vaksin dikirim menggunakan ambulans ke Dinas Kesehatan Kota Kendari dan Kabupaten Konawe. Dua wilayah itu bertetangga.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sultra Usnia menyampaikan, vaksin didistribusikan ke Kendari dengan alokasi 8.680 dosis, sementara Konawe menerima 3.600 dosis. Hal ini sesuai arahan pemerintah pusat yang memfokuskan vaksinasi di dua daerah terdekat. ”Untuk daerah lain, kami masih menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan,” kata Usnia di Kendari.
Pelaksanaan vaksinasi, terang Usnia, akan dilakukan serentak pada Kamis (14/1/2021). Semua dosis vaksin akan diberikan kepada tenaga kesehatan terlebih dahulu sesuai pedoman yang dianjurkan pemerintah pusat.
Vaksinasi kepada tenaga kesehatan, ia melanjutkan, diwajibkan bagi mereka yang berbadan sehat dan telah melewati validasi dari Kementerian Kesehatan. Meski demikian, dalam satu fasilitas kesehatan, baik rumah sakit maupun puskesmas, akan dibatasi maksimal setengah dari jumlah tenaga kesehatan.
Hal tersebut untuk mengantisipasi jika ada efek dari vaksinasi tersebut. ”Total tenaga kesehatan yang akan divaksin 23.800 orang. Di tahap awal ini ada 10.200 orang dahulu sesuai jumlah vaksin yang ada. Satu orang akan divaksin dua kali,” ujar Usnia.
Meski demikian, untuk jumlah total tenaga kesehatan yang telah divalidasi, masih dalam pendataan. Sebab, validasi kesehatan dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, yang dikirimkan ke masing-masing penerima.
Validasi tersebut meliputi data kesehatan terbaru setiap tenaga kesehatan. Data kesehatan meliputi penyakit penyerta serta tidak dalam kondisi hamil, menyusui, dan lainnya. Setiap penerima vaksin harus dipastikan dalam kondisi yang benar-benar sehat.
Selain distribusi vaksin, dilakukan juga pengiriman jarum suntik dan alat pelindung diri (APD). Para vaksinator telah dilatih dan siap melakukan tugas di waktu yang ditentukan. Sebanyak 150 orang telah dilatih dan 200 orang sementara dalam pelatihan. Sebanyak 1.666 orang lainnya masih menunggu tahapan pelatihan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kendari dr Rahminingrum menjelaskan, pihaknya telah menerima 8.680 dosis vaksin dari Pemprov Sultra. Vaksin itu pun telah disimpan di tempat berpendingin khusus. Hal tersebut untuk mencegah vaksin rusak dan menjaga rantai dingin vaksin tersebut.
Pak Wali Kota Kendari bersama sembilan pejabat lain menjadi yang pertama kali mendapatkan vaksinasi, setelahnya adalah tenaga kesehatan.
Selain vaksin, pihaknya juga menerima 9.000 jarum suntik dan 400 set alat pelindung diri. Semua persiapan telah dilakukan, dilengkapi penjagaan ketat dari aparat kepolisian.
”Vaksinasi akan dilakukan serentak Kamis mendatang. Pak Wali Kota Kendari bersama sembilan pejabat lain menjadi yang pertama kali mendapatkan vaksinasi, setelahnya tenaga kesehatan,” ucapnya.
Terkait jumlah tenaga kesehatan yang akan mendapat vaksin di tahap awal ini, Rahminingrum menyampaikan, pihaknya masih melakukan pendataan jumlah tenaga kesehatan yang telah mendapat validasi.
Pendataan ini diyakini bisa tuntas sebelum proses vaksinasi berlangsung. Mereka yang telah melalui validasi akan otomatis menjadi penerima vaksin dalam dua hari mendatang.
Selain dilakukan di RSUD Kendari, vaksinasi juga akan dilakukan di 57 lokasi lainnya di Kota Kendari. Dalam dua hari, vaksinasi akan dilakukan ke semua tenaga kesehatan yang telah mendapatkan validasi. Pada Selasa pekan lalu, 20.400 dosis vaksin Sinovac tiba di Kendari.
Epidemiolog dari Universitas Halu Oleo, Ramadhan Tosepu, menjabarkan, tahapan vaksinasi harus dimatangkan sejak awal. Selain kesiapan petugas lapangan, fasilitas yang ada betul-betul dicek kapasitas dan teknis di lapangan. Tidak hanya itu, proses vaksinasi juga harus tetap sesuai protokol pandemi.
Sementara itu, kasus positif Covid-19 di Sultra terus bertambah. Hingga Senin (11/1/2021) sore, jumlah kasus mencapai 8.406 orang, dengan 163 orang meninggal. Sebanyak 1.010 orang masih dalam perawatan dan 7.233 orang telah dinyatakan sembuh.