Penangkapan Nurdin Abdullah membuat geger warga Makssar dan Sulsel umumnya. Hingga siang ini, pertanyaan seputar kebenaran penangkapan ini dan kasus apa yang menjeratnya masih ramai jadi perbincangan.
Oleh
RENY SRI AYU
·3 menit baca
Masih pagi benar, sebagian warga Makassar dikejutkan dengan informasi penangkapan Nurdin Abdullah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Bahkan, grup-grup Whatsapp sudah ramai oleh berita penangkapan ini sejak dini hari. Tak butuh waktu lama informasi ini melintas batas dan keluar Makassar hingga ke provinsi tetangga.
Kompas bahkan menerima panggilan telepon dari aparat polisi hingga warga di Palu, yang menanyakan kebenaran informasi ini. Beberapa rekan di Sulawesi Tenggara juga menanyakan hal sama melalui pesan Whatsapp.
”Benarkah informasi ini? Pak Nurdin ditangkap? Kausnya apa? Ramai berita ini pagi-pagi,” tanya Yardin Hasan, seorang warga Paku.
Tautan berita terkait penangkapan ini memang beredar di hampir semua grup. Tak lama kemudian bahan keterangan (baket) laporan aparat Polda Sulsel ke Kapolda juga beredar. Isinya tentang penangkapan Nurdin Abdullah.
Dalam bahan keterangan ini disebutkan penangkapan dilakukan, Sabtu (27/2/2021) sekitar pukul 01.00 Wita. Penangkapan dilakukan oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berjumlah sembilan orang.
Tim KPK sebanyak sembilan orang telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M. Agr di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan No : Sprin.Lidik-98/01/10/2020.
Begitu kalimat dalam bahan keterangan tersebut. Bahan keterangan juga berisi keterangan orang-orang yang ditangkap selain gubernur berikut penjelasan siapa mereka. Setidaknya ada lima orang yang disebut ditangkap bersama gubernur, yaitu AS (64), seorang kontraktor dan sopirnya, N (36). Ada pula ajudan gubernur, yakni S (48), yang juga anggota Polri. Dua lainnya adakah ER, Sekretaris Dinas PU Provinsi Sulsel dan Ir, sopirnya.
Disebutkan pula barang bukti yang disita adalah satu koper yang berisi uang sebesar Rp 1 miliar yang diambil di Rumah Makan Nelayan Jalan Ali Malaka, Makassar.
Entah dari mana asalnya, foto Nurdin berjalan mengenakan jins biru, jaket berwarna hitam, dan topi biru tua serta masker putih, beredar. Tak lama kemudian beredar lagi foto layar komputer berisi data penerbangan. Di situ tampak nama Nurdin Abdullah di antara nama-nama lain yang terdaftar dalam penerbangan GA 617 yang berangkat dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta. Jelas tertera tanggal penerbangan, Sabtu (27/2/2021).
Penangkapan dilakukan saat Nurdin istirahat atau tidak sedang melakukan tindak pidana. Dengan kata lain, katanya, kalimat operasi tangkap tangan tak tepat. (Veronika Moniaga)
Foto-foto yang beredar ini seolah melengkapi informasi dan tautan berita yang beredar sebelumnya. Terlebih saat tautan berita yang berisi konfirmasi KPK yang membenarkan adanya penangkapan ini juga beredar.
”Saya tidak menyangka. Saya pikir, Pak Nurdin itu orangnya lurus dan tegas. Semoga berita ini tidak benar,” kata Budiman (50), warga Makassar.
Pada Jumat (26/2/2021), Nurdin masih beraktivitas dan melantik 11 kepala daerah di Sulsel, yang terpilih pada pilkada Desember lalu. Seusai pelantikan, dia masih menyempatkan berramah tamah dengan para pejabat dan kepala daerah yang dilantik serta melayani wawancara dengan wartawan.
Terkait berita penangkapan ini, juru bicara Pemprov Sulsel Veronika Moniaga membenarkan. Kepada wartawan, dia menyebutkan, penangkapan dilakukan saat Nurdin istirahat atau tidak sedang melakukan tindak pidana. Dengan kata lain, katanya, kalimat operasi tangkap tangan tak tepat.
Hingga menjelang siang sebagian orang seolah masih tak percaya penangkapan ini. Pertanyaan tentang ”benarkah informasi ini?” masih ditanyakan sebagian orang walau tautan berita terkait konfirmasi KPK juga telah beradar.
”Ramai betul. KPK benar-benar bikin geger pagi-pagi,” kata Annisa (22), seorang warga lain yang juga mahasiswa.
Tak hanya pertanyaan seputar kebenaran penangkapan ini dan status Nurdin. Sebagin orang mulai menelisik kasus apa yang mungkin menjadi penyebab KPK melakukan penangkapan.