11 Kepala Daerah Baru di Sulsel Dilantik, Penanganan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi Menanti
Sebanyak 11 pasangan kepala daerah di Sulsel dilantik. Mereka diharapkan dapat memulihkan ekonomi dan menangani pandemi.
Oleh
Reny Sri Ayu
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS - Sebanyak 11 pasangan kepala daerah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dilantik, Jumat (26/2/2021). Pelantikan ini diharapkan menjadi momentum menyatukan visi-misi pemerintah daerah dan kebijakan besar provinsi dalam memulihkan ekonomi sembari tetap melindungi masyarakat dari ancaman pandemi.
Pelantikan berlangsung secara daring dan luring di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel di Makassar. Semula pelantikan hanya diizinkan dengan cara daring. Namun, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah meminta pemasangan tanda pangkat dan penyerahan surat keputusan tetap dilakukan secara langsung. Jalannya proses pelantikan diikuti warga dan simpatisan melalui saluran media sosial.
11 pasangan kepala daerah yang dilantik adalah Wali Kota-Wakil Wali Kota Makassar M Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi, Bupati-Wakil Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan-Abdul Rauf, Bupati-Wakil Bupati Maros Chaidir Syam-Suhartina Bohari, serta pasangan Muhammad Yusran Lalogau-Syahban Sammana (Pangkep) dan Suardi Saleh-Aska Mappe (Barru).
Ada pula pasangan Andi Kaswadi Razak-Lutfi Halide (Soppeng), Basli Ali-Syaiful Arif (Kepulauan Selayar), Andi Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf (Bulukumba), Theofilus Allorerung-Zadrak Tombeg (Tana Toraja), Andi Indah Putri Indriani-Suaib Mansyur (Luwu Utara), dan Budiman Hakim sebagai Wakil Bupati Luwu Timur. Budiman dilantik tanpa bupati terpilih Luwu Timur, Thoriq Husler, yang meninggal pascapilkada akibat Covid-19.
Sebenarnya ada 12 daerah yang menggelar pilkada di Sulsel pada Desember 2020. Satu pasangan yang belum dilantik adalah Bupati-Wakil Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang-Frederik V Palimbong. Pelantikan keduanya akan dilakukan akhir Maret, mengikuti masa akhir jabatan bupati saat ini.
"Saya percaya bahwa saudara-saudari dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan," kata Nurdin kepada para bupati-wakil bupati, usai pelantikan.
Pengamat Ekonomi Universitas Hasanuddin Prof Marzuki DEA mengatakan pelantikan ini merupakan momen tepat. Ini adalah wadah awal bagi gubernur untuk mengajak pimpinan daerah baru bersinergi dan berkolaborasi dalam mengatasi masalah yang dihadapi dalam membangun Sulsel. Ini terutama terkait bagaimana mengatasi pandemi Covid-19 dan memulihkan ekonomi.
“Kemajuan Sulsel jelas sangat ditentukan oleh peran pimpinan daerah yang perlu serasi dan searah dan tak bertentangan dengan kebijakan besar provinsi," ujar Marzuki.
Marzuki melanjutkan, berikutnya, pemda perlu mencari terobosan-terobosan dengan mengoptimalkan peran lembaga-lembaga yang terkait langsung dengan persoalan yang dihadapi daerahnya. Persoalan itu yakni mendorong dan memberdayakan potensi ekonomi yang menjadi tulang punggung perekonomian dan bisnis tanpa melupakan pentingnya melindungi masyarakat dari dampak pandemi yang masih mengancam.
Marzuki juga mengingatkan pentingnya mengefektifkan penyerapan anggaran daerah secara optimal, terutama yang dapat mendorong produktivitas ekonomi dan bisnis masyarakat. Caranya adalah memberdayakan lembaga-lembaga ekonomi milik pemda dan lembaga ekonomi masyarakat untuk menjalankan peran dan fungsinya secara efisien dan memudahkan dengan target kerja yang jelas dan terarah sesuai visi-misi.
Selain itu, menjalin kerja sama aktif dengan lembaga-lembaga ekonomi, keuangan, dan bisnis, baik pihak swasta dan BUMN, agar dapat membantu dan mengambil peran aktif menyukseskan rencana-rencana kerja pemda.