Akses darat dari Kabupaten Jayawijaya ke Kabupaten Yalimo terputus. Hal ini disebabkan jembatan yang menghubungkan kedua daerah di Jalan Trans-Papua ambruk diterjang luapan sungai.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Akses jalan dari Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, ke Kabupaten Yalimo di Provinsi Papua terputus sejak Senin (22/2/2021). Jembatan penghubung kedua wilayah di Distrik Abenaho, Yalimo, ambruk karena diterjang luapan Sungai Bion.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Kantor Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wamena, jembatan yang terputus berada di jalur Trans-Papua Wamena-Jayapura. Lokasi jembatan itu berjarak 63 kilometer dari Wamena.
Kepala PJN Wilayah IV Wamena Andarias Tangkebaru ketika dihubungi dari Jayapura, Selasa (23/2/2021), mengatakan, luapan Sungai Bion menerjang jembatan tersebut pada Senin pagi. Sungai meluap akibat curah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Pegunungan Papua selama sepekan terakhir.
”Hingga saat ini kondisi cuaca di wilayah Wamena masih mendung. Hujan terus mengguyur wilayah Pegunungan Papua selama beberapa hari terakhir,” kata Andarias.
Ia menuturkan, PJN Wilayah IV Wamena telah menerjunkan tim ke lokasi jembatan yang ambruk di Abenaho. Sebanyak dua alat ekskavator telah berada di lokasi kejadian.
”Kami akan berupaya dengan maksimal agar jembatan ini untuk sementara dapat kembali difungsikan. Sebab, fasilitas ini untuk menunjang kegiatan perekonomian dan akses transportasi warga di antara kedua kabupaten ini,” tutur Andarias.
Obeth Endama, warga setempat, mengatakan, Sungai Bion meluap dan menerjang jembatan pada Senin dini hari sekitar pukul 03.00 WIT. Luapan air juga menerjang kebun milik warga yang bermukim di sekitar Sungai Bion.
Ia berharap instansi terkait segera memperbaiki jembatan tersebut. Sebab, warga sering melewati jembatan tersebut untuk membawa barang kebutuhan pokok dari Wamena ke Yalimo. Wamena merupakan pusat aktivitas ekonomi daerah-daerah di Pegunungan Tengah Papua.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Welliam Manderi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah kabupaten Yalimo dan Jayawijaya untuk penanganan warga yang terdampak banjir.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Tato Agustinus memaparkan, hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sejumlah daerah Pegunungan Tengah Papua pada 22-24 Februari.
Wilayah Papua yang berada pada zona musim (ZOM) 341, 339, dan 342 berada pada periode puncak musim hujan, yakni Kota Jayapura, Keerom, Kabupaten Jayapura, Sarmi, Tolikara, Waropen, Jayawijaya, Yalimo, dan Merauke.
Tato menambahkan, hujan dengan intensitas lebat masih berpeluang terjadi hingga sepekan ke depan di wilayah Pegunungan Tengah Papua. Hal ini juga dipicu fenomena orografis atau hujan yang terjadi karena udara yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan.
”Potensi kejadian hujan lebat akan mengalami peningkatan. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejadian bencana hidrometeorologi,” ujarnya.