Kendalikan Penularan, Tegal Perbanyak Tes Covid-19 Selama PPKM Mikro
PPKM mikro diharapkan bisa menjadi momentum memperbanyak jumlah tes Covid-19 di Kota dan Kabupaten Tegal, Jateng. Lebih banyak kasus yang ditemukan, lebih mudah juga pemutusan rantai penularannya.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro sudah diterapkan di sejumlah daerah di Jawa Tengah sejak pekan lalu. Di Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, PPKM mikro diharapkan bisa menjadi momentum memperbanyak jumlah tes Covid-19.
Setelah masa PPKM kedua berakhir pada Senin (8/2/2021), pemerintah pusat kembali menginstruksikan pembatasan mobilitas masyarakat. Kebijakan itu dituangkan dalam penerapan PPKM mikro yang diterapkan 9-22 Februari.
Bupati Tegal Umi Azizah menargetkan, pihaknya bisa menemukan sebanyak-banyaknya kasus positif Covid-19 selama PPKM Mikro. Dengan begitu, penularan bisa segera dikendalikan.
”Selama PPKM Mikro, saya minta dinas kesehatan menemukan kasus positif sebanyak-banyaknya, baik melalui pengetesan maupun pelacakan kontak erat. Kemudian, pasien positif bisa segera diisolasi. Momen ini sangat pas karena warga di lingkungan RT dan RW bisa secara intensif turut mengawasi,” kata Umi dalam keterangannya, Selasa (16/2/2021).
Menurut Umi, selama pandemi, pihaknya telah melakukan pengetesan lebih dari 23.000 kali. Melalui pengetesan tersebut, sebanyak 4.621 orang dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah kasus positif kumulatif, sebanyak 306 orang merupakan kasus aktif dan 188 orang meninggal.
”Meski demikian, saya yakin jumlah rill kasus positif di masyarakat lebih banyak dari yang berhasil ditemukan dan dicatat. Penyebaran Covid-19 di masyarakat harus segera dihentikan karena pandemi ini telah mendisrupsi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, termasuk mengganggu agenda strategis pembangunan daerah,” tutur Umi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiadji menuturkan, selama PPKM mikro pengetesan akan digencarkan. Setiap satu pasien positif, akan dilakukan tes usap minimal terhadap 30 orang yang merupakan kontak erat untuk mendeteksi penularan. Sebelumnya, tes dilakukan terhadap 26 orang kontak erat setiap pasien positif.
”Lalu, ibu hamil yang akan melakukan persalinan serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang akan berdinas ke luar kota juga kami tes usap. Adapun untuk tes yang bersifat massal juga beberapa kami lakukan di lingkungan pesantren dan lembaga pemasyarakatan,” ucap Hendadi.
Tes usap untuk memutus rantai penyebaran kasus Covid-19 selama PPKM mikro juga dilakukan di Kota Tegal. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari menuturkan, target jumlah tes usap di wilayahnya sebanyak 252 orang per minggu.
”Sampai saat ini, tes harian masih rutin kami gelar di puskesmas-puskesmas. Dalam sehari, target pemeriksaan sebanyak 36 orang,” ucap Prima, Senin (15/2/2021).
Prima mengatakan, selama penerapan PPKM 1, PPKM 2, dan PPKM mikro, rata-rata jumlah kasus harian di wilayahnya menurun. Sebelum PPKM 1, jumlah kasus baru mencapai puluhan orang per hari. Kini, penambahan kasus harian berkisar 6-8 kasus.
Hingga Selasa, jumlah kasus positif Covid-19 yang dicatatkan Kota Tegal sebanyak 2.701 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 324 orang merupakan kasus aktif dan sebanyak 238 orang meninggal.