PPKM Mikro, Sejumlah Desa di Brebes Siapkan Isolasi Komunal
Sejumlah pemerintah desa di Brebes, Jawa Tengah, mulai menyiapkan posko satuan tugas Covid-19, tempat isolasi mandiri terpusat, lumbung pangan, bahkan peti mati khusus pasien Covid-19 untuk pelaksanaan PPKM mikro.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
BREBES, KOMPAS — Sejumlah pemerintah desa di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mulai menyiapkan posko satuan tugas Covid-19, tempat isolasi mandiri terpusat, lumbung pangan, bahkan peti mati khusus pasien Covid-19. Hal ini untuk penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM berskala mikro.
Sejumlah daerah di pantai utara (pantura) barat baru menerima Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah terkait penerapan PPKM mikro pada Selasa (9/2/2021) petang. Selasa seharusnya menjadi hari pertama penerapan PPKM mikro.
Meski demikian, sejumlah pemerintah desa sudah mendapatkan arahan dari pemerintah kabupaten untuk mempersiapkan diri beberapa hari lalu.
Sembari menunggu Surat Edaran Gubernur Jateng dan Surat Edaran Bupati Brebes, sebagian pemerintah desa mulai mempersiapkan sejumlah fasilitas penunjang penanganan Covid-19. Di Desa Kecipir, Kecamatan Losari, misalnya, pemerintah setempat menyiapkan pos komando atau posko satgas Covid-19 dan tempat bagi warga yang rumahnya tidak layak untuk isolasi mandiri.
”Tempat isolasi yang kami sediakan cukup untuk dua orang. Rumah itu milik salah satu warga yang kami pilih karena memiliki sanitasi dan ventilasi udara yang bagus,” kata Sekretaris Desa Kecipir Sukarna.
Selain tempat isolasi dan posko satgas Covid-19, Pemerintah Desa Kescipir juga menyiapkan lumbung pangan. Di lumbung pangan tersebut tersedia gas elpiji dan beras. Cadangan pangan dan bahan bakar yang dibeli menggunakan dana desa itu akan disalurkan bagi warga yang menjalani isolasi mandiri.
Di Desa Tanjungsari, Kecamatan Wanasari, sebuah Pondok Bersalin Desa (Polindes) juga disiapkan menjadi tempat isolasi mandiri terpusat. Tempat itu mampu menampung dua orang.
Sementara itu, pembangunan posko Covid-19 dan pengadaan alat-alat penunjang protokol kesehatan juga sudah dilakukan. Bahan makanan untuk diberikan kepada keluarga yang menjalani isolasi mandiri juga sudah mulai disiapkan.
”Setiap desa di Kecamatan Wanasari juga diarahkan untuk menyiapkan minimal satu peti jenazah khusus pasien Covid-19, barangkali ada pasien positif yang meninggal. Petugas pemulasaraan jenazah khusus Covid-19 juga sudah disiapkan, mereka sudah ikut pelatihan di kabupaten,” ucap Kepala Desa Tanjungsari Warasmui.
Sementara itu, Sekretaris Kabupaten Brebes Djoko Gunawan menuturkan, pihaknya sedang mempersiapkan Surat Edaran Bupati Brebes yang mengatur soal PPKM mikro. Sembari menunggu surat diterbitkan, koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa terus dilakukan.
Kasus desa
Di Kabupaten Pemalang, setiap desa akan melakukan pembatasan aktivitas masyarakat dengan aturan yang berbeda. Perbedaan itu sesuai perkembangan kasus Covid-19 di masing-masing desa. ”Sekarang ini, kami meminta masing-masing pemerintah desa untuk memetakan kasus Covid-19 di daerahnya. Berapa yang positif, berapa yang kontak erat, dan berapa yang suspek,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Pemalang Tutuko Raharjo.
Tutuko menuturkan, dari pemetaan itu, desa akan dibagi ke dalam sejumlah status, yakni zona hijau (0 kasus), zona kuning (1-5 kasus), zona oranye (5-10 kasus), dan zona merah (lebih dari 10 kasus). Daerah zona hijau akan diminta menjaga kedisiplinan protokol kesehatan di masyarakat. Adapun di desa zona merah, akses masuk desa dibatasi dan aktivitas masyarakat di luar rumah diperbolehkan maksimal sampai pukul 20.00.
Hingga Selasa malam, jumlah kasus Covid-19 di Pemalang sebanyak 3.495 orang dengan kasus aktif sebanyak 310 dan kasus meninggal sebanyak 196 orang. Sementara itu, di Brebes, jumlah total kasus positif Covid-19 sebanyak 4.273 orang dengan jumlah kasus aktif sebanyak 994 orang dan kasus meninggal sebanyak 240 orang.