Imbas Banjir di Subang dan Bekasi, PLN Jabar Padamkan Lima Gardu
Banjir kembali melanda Pamanukan, Kabupaten Subang, dan Karangpatri, Kabupaten Bekasi, Selasa (16/2/2021). Imbasnya, PLN Jawa Barat memadamkan lima gardu di wilayah tersebut untuk mengantisipasi bahaya aliran listrik.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Banjir kembali melanda Pamanukan di Kabupaten Subang, dan Karangpatri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/2/2021). Imbasnya, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat memadamkan lima gardu di wilayah tersebut untuk mengantisipasi bahaya aliran listrik saat banjir.
Banjir menerjang sejumlah kawasan di utara Jabar sejak 7 Februari lalu. Akibatnya, lebih dari 400 gardu sempat dipadamkan. Semua gardu kembali beroperasi setelah banjir berangsur surut, Senin (15/2/2021).
Akan tetapi, hujan lebat pada Senin malam membuat kawasan Pamanukan dan Karangpatri kembali direndam banjir. Dua gardu di Subang dan tiga gardu di Kabupaten Bekasi pun dipadamkan untuk memastikan keselamatan warga terdampak banjir.
”Sungai Cipunagara kembali meluap dan menyebabkan banjir di Pamanukan. Dengan terpaksa gardu dipadamkan. Banjir juga terjadi di Karangpatri, Bekasi,” ujar General Manager PLN Distribusi Jabar Agung Nugraha.
Agung mengimbau masyarakat untuk memastikan semua instalasi listrik dan peralatan elektronik telah kering dan aman sebelum dinyalakan. Hal ini diperlukan untuk menghindari korsleting.
Jika membutuhkan layanan, pelanggan dapat menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile. ”Melalui aplikasi ini, pelanggan bisa langsung mendapatkan informasi terkini dan melapor jika terjadi kejadian berbahaya terkait ketenagalistrikan,” ucapnya.
Banjir menerjang sejumlah kawasan di utara Jabar sejak 7 Februari lalu. Akibatnya, lebih dari 400 gardu sempat dipadamkan.
PLN akan kembali menyalakan aliran listrik jika gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan telah dipastikan aman. Sejumlah 1.600 petugas operasional dikerahkan untuk memulihkan aliran listrik di Jabar.
Cuaca ekstrem yang terjadi pada pekan kedua Februari menyebabkan banjir dan longsor di utara Jabar, seperti Kabupaten Karawang, Indramayu, Purwakarta, dan Bekasi. Akibatnya, sejumlah 473 gardu sempat dipadamkan untuk mengantisipasi risiko akibat korsleting.
Sejumlah wilayah Jabar diprediksi masih memasuki musim hujan sepanjang Februari. Ancaman banjir dan longsor mengintai warga di sekitar aliran sungai dan tebing.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menuturkan, wilayahnya merupakan kawasan rawan bencana, mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, hingga tsunami. Menurut dia, selain faktor curah hujan tinggi, bencana hidrometeorologi juga disebabkan kerusakan lingkungan.
”Mengapa air yang mengalir ke Subang besar, ini akibat saluran air jebol. Air berasal dari Kabupaten Majalengka, Sumedang, dan Garut. Ternyata ditemukan penambangan liar di Cimalaka (Sumedang),” ujarnya.
Perbaikan tanggul akan dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pembangunan Bendungan Sadawarna di Kecamatan Cibogo juga diharapkan dapat mengurangi dampak banjir di Subang.