Korban Ketiga Longsor di Kebumen Ditemukan, Operasi SAR Ditutup
Operasi SAR gabungan pencarian korban bencana tanah longsor di Kebumen, Jawa Tengah, ditutup, Minggu (14/2/2021). Tiga korban tertimbun longsor telah ditemukan semua dalam kondisi meninggal.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
KEBUMEN, KOMPAS — Korban longsor atas nama Jemarun (48) akhirnya ditemukan tim SAR gabungan di Desa Kalijering, Kecamatan Padureso, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Minggu (14/2/2021) pagi. Dengan ditemukannya korban ketiga itu, operasi SAR pun ditutup.
”Korban ditemukan pada hari kelima dan tidak jauh dari lokasi penemuan korban pertama. Korban ditemukan saat tim SAR menggali dengan menggunakan alat bantu mesin pompa di kedalaman lebih kurang 1 meter,” kata Kepala Kantor Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya dalam siaran pers, Minggu.
Nyoman menyampaikan, korban ditemukan dalam kondisi meninggal. ”Korban ditemukan sekitar pukul 09.00 dengan jarak 100 meter dari rumah korban. Setelah dievakuasi, korban dibawa ke Balai Desa Kalijering untuk penanganan lebih lanjut,” paparnya.
Mulwahyono sebagai koordinator Basarnas Cilacap di lapangan menambahkan, dengan ditemukannya korban ketiga, operasi SAR Gabungan ditutup. ”Saya selaku koordinator di lapangan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua unsur SAR, baik itu dari TNI, Polri, maupun semua potensi SAR yang sudah bahu-membahu sejak hari pertama,” tutur Mulwahyono.
Operasi SAR gabungan itu melibatkan, antara lain, Basarnas Cilacap, TNI, Polri, Satpol PP, Dinsos Kebumen, Pemadam Kebakaran, BPBD Kebumen, BPBD Banjarnegara, Rapi, Orari, Ubaloka, IOF Magelang, Trc Kuwarasan, Banser, SAR Elang Perkasa, PMI, Bumen Rescue, Relawan Kowara, Jeep Comunity, Pramuka Peduli, SAR Tunas Kelapa, Cilacap Rescue, SAR MTA, SAR IO Adipala, Mdmc, Tagana, SAR Purworejo, dan masyarakat sekitar.
Seperti diberitakan Kompas.id, Rabu (10/2/2021), tebing setinggi 100 meter dengan lebar sekitar 150 meter longsor di Desa Kalijering, Kecamatan Padureso, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (9/2/2021) petang. Tiga orang tertimbun.
Hujan lebat dan kondisi medan yang terjal serta luas sempat menghambat evakuasi dan pencarian korban. Dua korban lainnya yang ditemukan tewas adalah Tarsina (60) dan Doniaatun (46).
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam kunjungannya ke lokasi longsor, Jumat (12/2/2021), menyampaikan, bencana di Padureso itu cukup memprihatinkan karena menimbulkan korban jiwa. Proses penanganan pun tidak perlu dipisahkan antara pemerintah daerah dan pusat.
Risma mengungkapkan, jika tidak memungkinkan untuk ditempati, perlu adanya relokasi permukiman warga di wilayah yang rawan longsor. Kepada keluarga korban, Risma memberikan santunan dan juga bantuan lain untuk posko.
Selain itu, Mensos juga menekankan pentingnya pendampingan dampak psikologis, tidak saja bagi orang tua, tetapi juga bagi anak-anak. Terkadang, anak sering kali diabaikan karena fokus penanganan pada orang tua. ”Anak-anak sampai kapan pun akan ingat kejadian itu, maka perlu diberikan pendampingan,” kata Risma.