Keluarga Korban Pesawat Sriwijaya Air dari Pontianak Diberangkatkan ke Jakarta
Keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diberangkatkan dari Pontianak ke Jakarta. Pemberangkatan ini menjadi bagian dari proses mempercepat identifikasi korban.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Sembilan orang keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diberangkatkan dari Pontianak, Kalimantan Barat, ke Jakarta, Senin (11/1/2021) pagi. Pada Senin sore, jika tidak ada perubahan, akan ada lagi empat orang keluarga korban yang diberangkatkan ke Jakarta. Keluarga korban ingin memastikan kondisi keluarga mereka dan untuk mempercepat proses identifikasi.
Distrik Manager Sriwijaya Air Kalbar Faisal Rahman, Senin (11/1/2021), menuturkan, pada Senin pagi keluarga korban yang telah diberangkatkan ke Jakarta sembilan orang. Kemudian, pada Senin sore ada empat orang lagi yang diberangkatkan ke Jakarta.
Pihaknya telah menyiapkan transportasi dari crisis center ke hotel ataupun Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur. Tujuan memberangkatkan keluarga korban untuk mempercepat identifikasi.
Slamet Bowo Santoso, keluarga korban, menuturkan, ada sembilan anggota keluarganya yang berangkat ke Jakarta pada Senin termasuk Bowo untuk memantau perkembangan pencarian korban. Bowo kehilangan anggota keluarganya bernama Mulyadi dan Makrufatul Yeti Srianingsih.
Ia dan beberapa keluarganya ke Jakarta untuk memastikan dan mengecek kondisi di sana. ”Pahit memang, tetapi insya Allah kami terima apa pun yang terjadi,” ungkap Bowo.
Rafik Yusuf Alidrus juga menjadi salah satu keluarga korban akan diberangkatkan ke Jakarta pada Senin sore. Istri Rafik, Panca Widia Nursanti, merupakan salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ-182.
Pahit memang, tetapi insya Allah kami terima apa pun yang terjadi. (Slamet Bowo)
Rafik menuturkan, dirinya tidak bisa memastikan berapa lama ia akan berada di Jakarta nanti. Ia akan kembali ke Pontianak jika sudah ada jawaban pasti. ”Saya sih pasrah. Semua sudah kehendak-Nya,” ujar Rafik.
Sementara itu, terkait pemeriksaan DNA di Pontianak, Kepala Bidang Dokes Polda Kalbar Komisaris Besar Chris Susilo yang memimpin tim DVI di posko krisis Pontianak, menuturkan, sampai pukul 11.30 ada tambahan dua sampel DNA yang diperiksa. Total yang sudah diambil sampel DNA di Pontianak sebanyak 21 dari 26 orang yang diwawancarai.
Kepala Basarnas Pontianak Yopi menuturkan, untuk perkembangan operasi SAR di Jakarta, Basarnas sudah mengoordinasi 53 kapal besar dan 20 kapal kecil serta 13 pesawat udara. Selain itu, dilaksanakan pula pencarian di bawah air.
Basarnas hingga kini fokus mencari korban. Sudah 18 kantong berisi bagian tubuh korban yang diserahkan kepada pihak DVI di Jakarta. Jumlah itu merupakan total dari hari pertama pencarian.