Tim DVI Ambil Sampel DNA 10 Keluarga Penumpang Sriwijaya Air
Pelayanan wawancara dan pengambilan sampel DNA dilakukan mulai pukul 09.00 pagi sampai pukul 17.00. Pembatasan waktu tersebut terkait adanya protokol kesehatan yang berlaku untuk menghindari kasus Covid-19.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Hingga Minggu (10/1/2021) pukul 11.00, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kalimantan Barat sudah mengambil sampel DNA 10 keluarga penumpang Sriwijaya Air SJ-182 di Pontianak. Proses wawancara dan pengumpulan sampel sudah dilakukan sejak Sabtu lalu.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kalbar Chris Susilo yang memimpin tim DVI di posko krisis Pontianak mengatakan, pengambilan sampel juga dilakukan di Pekan Baru dan Jakarta karena sebagian keluarga penumpang tinggal di dua daerah tersebut. ”Semua sampel akan dikumpulkan di Pusdokes Polri di Cipinang, Jakarta,” kata Chris dalam jumpa pers yang dilakukan di Posko Krisis Bandara Supadio, Pontianak.
Semua sampel akan dikumpulkan di Pusdokes Polri di Cipinang, Jakarta. (Chris Susilo)
Pelayanan wawancara dan pengambilan sampel akan dilakukan mulai pukul 09.00 pagi hingga pukul 17.00. Namun, pihaknya tetap bersiaga hingga pukul 22.00 jika dibutuhkan. Pembatasan waktu itu terkait adanya protokol kesehatan yang berlaku untuk menghindari kasus Covid-19.
Operasional posko krisis di Bandara Supadio juga dibatasi pukul 09.00 hingga pukul 17.00. Distrik Manajer Sriwijaya Air Faisal Rahman mengatakan, pembatasan waktu tersebut mempertimbangkan protokol kesehatan. Namun, jika diperlukan, keluarga penumpang tetap bisa mengakses sewaktu-waktu.
”Kami membuat grup Whatsapp untuk berkomunikasi dengan keluarga penumpang. Dari grup itu akan disampaikan informasi-informasi yang sudah terverifikasi. Saya harap ini bisa menggantikan keberadaan crisis center yang terbatas,” kata Faisal.
Sampai dengan saat ini, jumlah keluarga yang bergabung dengan grup tersebut berjumlah 39 keluarga. Pada Sabtu lalu, jumlahnya masih 36. Faisal pun meminta keluarga yang belum mendaftar bisa ikut serta agar keluarga bisa menerima informasi dan berkomunikasi dengan lebih lancar.
Pihak Sriwijaya Air juga memberikan penawaran kepada keluarga penumpang jika ingin berangkat ke Jakarta untuk menunggui proses pencarian pesawat lebih dekat. Akomodasi dan transportasi di Jakarta akan disediakan oleh pihak maskapai.
Sriwijaya Air juga memberikan akomodasi dan transportasi bagi keluarga di luar Pontianak yang tetap ingin berada di kota itu guna mengikuti perkembangan hasil pencarian di Pontianak.
Kepala Basarnas Pontianak Yopi mengatakan, upaya pencarian terus dilakukan. Ada 21 kapal berbagai ukuran yang terlibat pencarian di sekitar Pulau Lancang Kecil dan Pulau Laki. Pencarian dilakuan di area seluas 96 persegi mil laut.
Pencarian disebar di empat sektor dengan masing-masing melibatkan 3-4 kapal. Selain di permukaan laut, pencarian juga dilakukan di dalam laut dengan bantuan tim selam dari Basarnas dan TNI AL. KRI Rigel dan Baruna Jaya diterjunkan guna mendeteksi keberadaan obyek bawah air yang dicurigai sebagai bagian dari pesawat ataupun sinyal dari kotak hitam.
”Hasil penyelaman menemukan puing serpihan yang diduga puing pesawat, tapi belum dikonformasi dan temuan akan diserahkan ke KNKT,” kata Yopi.
Sampai saat ini, tambahnya, belum ada yang terkait dengan penemuan korban. Penemuan akan dibawa ke posko induk di Tanjung Priok.