Sampel DNA Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air Dikirim ke Jakarta Esok
Tim DVI Polda Kalbar segera mengirim sampel DNA keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dari Pontianak ke Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri, di Cipinang, Jakarta.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS-Tim pencari telah menemukan bagian-bagian tubuh korban kecelakaan pesawat pada Minggu (10/1/2021) di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Tim DVI Polda Kalbar segera mengirim sampel DNA keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dari Pontianak ke Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri, di Cipinang, Jakarta.
Kepala Basarnas Kalimantan Barat Yopi kepada keluarga korban kecelakaan pesawat dan wartawan di Pontianak mengatakan, Basarnas telah mengonfirmasi enam kantong bagian tubuh korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air. Kantong itu telah diserahkan ke tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri. "Enam kantong ini bukan berarti berasal dari enam jasad," katanya.
Adapun lokasi kotak hitam juga sudah ditemukan. Tetapi menurut Yopi Basarnas akan fokus pada evakuasi penumpang. Pengangkatan kotak hitam akan dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Operasi SAR tetap dilaksanakan malam hari menggunakan kapal. Jika tak efektif akan dilanjutkan pada esok hari.
Untuk mempercepat proses identifikasi korban pesawat jatuh, tim DVI Polda Kalbar akan mengirimkan sampel DNA esok hari ke Jakarta. Pengiriman, menurut Kepala Bidang Dokes Polda Kalbar Chris Susilo menggunakan maskapai Sriwijaya Air dan akan diterima langsung staf Sriwijaya Air untuk kemudian dibawa ke Laboratorium di Pusdokes Mabes Polri di Cipinang, Jakarta.
Hingga pukul 17.00 hari ini dari 20 orang keluarga korban kecelakaan pesawat yang diwawancara tim DVI. 18 di antaranya telah diambil sampel DNA mereka. Jumlah 20 orang itu mewakili 26 penumpang Sriwijaya Air SJ-182.
Sementarai itu Distrik Manager Sriwijaya Air Kalbar Faisal Rahman mengatakan sebanyak 39 nama penumpang telah dikonformasi oleh keluarga mereka di Pontianak. Rencananya ada tiga keluarga yang ikut berangkat ke Jakarta untuk mengikuti perkembangan evakuasi korban lebih dekat. "Segala biaya kami tanggung, termasuk PCR, tes antigen, hotel, tiket dan transportasi," kata Faisal Rahman.
Isak tangis keluarga korban masih terlihat di posko. Lena, salah satu keluarga korban, seusai diambil sampel DNA-nya menangisi anaknya Dinda Amelia yang merupakan penumpang Sriwijaya Air SJ-182.
Lena menitikkan air mata memandangi foto anaknya sembari duduk di kursi. Ia sempat memanggil anaknya dengan lirih sebelum kemudian dibantu dua anaknya yang lain berjalan lemah menuju ke dalam mobil untuk pulang.