Libur Natal, Lalu Lintas Tol Semarang-Solo Naik 35 Persen
Peningkatan arus kendaraan terjadi di Tol Semarang-Solo, Jawa Tengah, selama masa libur Natal 2020, yakni sekitar 35 persen dari hari biasa atau masa normal.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Peningkatan arus kendaraan terjadi di Tol Semarang-Solo, Jawa Tengah, selama masa libur Natal 2020, yakni sekitar 35 persen dari hari biasa atau masa normal. Pada masa libur Tahun Baru 2021, operator memperkirakan akan kembali terjadi peningkatan berkisar 25-30 persen.
Berdasarkan pantauan, Minggu (27/12/2020) sore, arus balik libur Natal tampak di ruas tol tersebut dari arah Solo menuju Semarang/Jakarta. Situasi ramai lancar dan tidak ada arus tersendat. Di Gerbang Tol Banyumanik, Kota Semarang, yang merupakan pintu arus kendaraan dari arah Solo ke Semarang dan Jakarta serta sebaliknya, situasi terkendali.
Sekitar pukul 15.30, terjadi antrean sekitar 100 meter di GT Banyumanik arah Jakarta. Hujan deras membuat pengendara melambatkan laju kendaraannya. Sebanyak 17 gardu ke arah Jakarta dioptimalkan. Petugas tol pun bersiaga. Sekitar 20 menit kemudian, antrean transaksi di gerbang tol tersebut kembali normal.
Manajer Area Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) Ruas Semarang-Solo Warih Dumadi mengatakan, selama masa libur Natal 2020, puncak peningkatan terjadi pada Rabu (23/12). ”Kendaraan masuk di GT Banyumanik (arah Solo) sebanyak 32.534 kendaraan, meningkat dari hari biasa 19.830. Secara keseluruhan (23-27 Desember 2020) meningkat 35 persen,” katanya.
Sementara itu, jika dibandingkan periode sama tahun lalu, menurun sekitar 10 persen. Itu tak terlepas dari situasi pandemi Covid-19. Kendati demikian, menurut Warih, arus kendaraan pada masa Natal 2020 menunjukkan adanya pertumbuhan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Terendah pada April-Juni 2020.
Pada Natal-Tahun Baru kali ini, ada peningkatan kemudian landai lagi. Analisis kami, ini karena libur terbagi dua, Natal dan Tahun Baru. Pada 30 Desember 2020 hingga 1 Januari 2021 diperkirakan ada peningkatan lagi 25-30 persen dari lalu lintas saat normal.
Warih menuturkan, pihaknya mengantisipasi peningkatan arus kendaraan dengan memantau sejumlah tempat istirahat (rest area), juga menyiapkan lawan arus (contra flow) jika diperlukan. Namun, selama masa libur Natal, situasi cenderung lancar. Pelayanan di jalur tol dan gardu transaksi terus dioptimalkan.
Tingkat hunian hotel
Seiring meningkatnya pergerakan kendaraan ke Jateng, sejumlah hotel di Kota Semarang terisi oleh para wisatawan. Namun, tingkat hunian berkisar 50-75 persen. ”Itu tidak sebagus tahun lalu. Malam Natal tahun lalu di atas 90 persen,” kata Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng Benk Mintosih.
Selama pandemi Covid-19, kata Benk, pihaknya sulit memprediksi tingkat hunian hotel. Tingkat hunian pada libur Natal 2020 sebelumnya diharapkan dapat menutupi kekurangan bulan-bulan sebelumnya yang anjlok. Bahkan, menurut dia, ada beberapa hotel yang baru bisa membayarkan tunjangan hari raya (THR) pada Desember 2020.
Menurut Benk, dunia perhotelan dan pariwisata di Jateng membutuhkan stimulus karena sektor pariwisata akan memberi dampak ikutan (multiplier effect) yang besar. ”Di sisi lain, kami menaati ketentuan dengan sertifikasi hotel. Pada malam tahun baru pun kami tak akan menggelar acara Tahun Baru,” katanya.