1 Komisioner dan 5 Pegawai KPU Kota Blitar Positif Tak Pengaruhi Proses Pilkada
Meski ada satu komisioner dan lima pegawai sekretariat pada KPU Kota Blitar, Jawa Timur, terkonfirmasi positif Covid-19, proses tahapan pemilihan kepala daerah jalan terus.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BLITAR, KOMPAS — Meski ada satu komisioner dan lima pegawai Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Blitar, Jawa Timur, terkonfirmasi positif Covid-19, hal itu tidak berpengaruh terhadap proses tahapan pemilihan kepala daerah serentak di tempat itu.
Semua proses berjalan lancar, sejak dari pemungutan suara, rekapitulasi dari tingkat tempat pemungutan suara (TPS) oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara sampai level KPU kota, hingga kini persiapan untuk penetapan calon terpilih.
Pilkada Kota Blitar diikuti dua pasang calon. Pasangan petahana Wali Kota Blitar Santoso-Tjutjuk Sunario unggul dengan perolehan 50.258 suara atau 57,4 persen. Adapun pasangan Henry Pradipta Anwar-Yasin Hermanto mendapat 37.360 atau 42,6 persen suara.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar Choirul Umam, Kamis (17/12/2020), mengatakan, meski kantor KPU Kota Blitar ditutup selama satu pekan sebagai buntut adanya komisioner dan staf yang terkonfirmasi positif, pihaknya masih bisa berkoordinasi untuk melangsungkan tahapan pilkada selanjutnya.
”Karena kantor KPU ditutup, sekarang kami ngantor sementara di gudang logistik. Mengingat ada persiapan penetapan pasangan calon terpilih untuk koordinasi,” ujarnya saat dihubungi dari Malang. Jadwal penetapan calon terpilih masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi dan diperkirakan paling lambat 31 Desember.
Karena Kantor KPU ditutup, sekarang kami ngantor sementara di gudang logistik.
Choirul Umam menjelaskan bagaimana awalnya bisa ditemukan satu orang komisioner dan lima staf terpapar Covid-19. Pada 8 Desember, pihaknya mendapat informasi bahwa Sekretaris KPU positif Covid-19. Sebelumnya, sekretaris tersebut sudah tidak masuk kerja 10 hari karena sakit demam berdarah.
Mendapat informasi tersebut, Umam kemudian memberi tahu Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Blitar. Oleh Satgas, mereka diarahkan untuk melakukan pemeriksaan usap (swab) tanggal 10 Desember. Namun, karena ada masalah teknis, pemeriksaan tes usap baru bisa dilakukan 12 Desember.
Peserta tes usap adalah semua komisioner dan Sekretariat dengan jumlah mencapai 30-an orang. Hasil tes usap keluar pada 14 Desember dan menyatakan jika satu orang komisioner, satu orang kepala subbagian, dan empat orang staf positif Covid-19. Hingga kini, mereka masih melakukan isolasi mandiri dan kondisinya baik-baik saja, tidak menunjukkan gejala.
”Sejak 8 Desember, begitu mendengar informasi sekretaris positif, kami tidak ke mana-mana. Tidak beraktivitas, dalam artian jika biasanya kami memantau persiapan TPS, saat itu kami tidak ikut. Kami berada di kantor saja memantau,” kata Choirul Umam.
Begitu pula setelah menjalani tes usap, aktivitas KPU dibatasi hanya di dalam kantor. Demikian pula saat proses rekapitulasi berlangsung, menurut Umam yang terlibat adalah komisioner dan staf yang hasil ters usapnya negatif.
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Blitar Hakim Sisworo membenarkan adanya masalah ini. Menurut dia, upaya pelacakan (tracing) sudah dilakukan dengan cara usap masal terhadap seluruh anggota dan staf KPU.
”Begitu tahu ada yang terkonfirmasi positif, lalu dilakukan pelacakan. Seluruh anggota sudah di-swab. Mereka (yang positif) juga sudah melakukan isolasi. Sedang kantor KPU ditutup untuk proses desinfeksi,” ujarnya.
Berdasarkan data Jawa Timur Tanggap Covid-19, hingga 17 Desember, jumlah total kasus Covid-19 di Kota Blitar mencapai 461. Dari jumlah tersebut, 73 aktif, 367 sembuh, dan 21 meninggal. Selain itu 20 suspek, 1 probable, 20 isolasi, dan 288 discarded.