Hasil Rekapitulasi Resmi KPU, Gibran Raih 86,54 Persen Suara di Pilkada Solo
Komisi Pemilihan Umum Kota Solo, Jawa Tengah, telah menyelesaikan rekapitulasi suara Pilkada Solo. Pasangan Gibran-Teguh meraih 86,54 persen suara, sementara pasangan Bagyo-Suparjo hanya mendapat 13,46 suara.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
SOLO, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum Kota Solo, Jawa Tengah, telah merampungkan rekapitulasi suara Pemilihan Kepala Daerah Solo. Hasil rekapitulasi KPU menunjukkan, pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa meraih 86,54 persen suara, sementara pasangan Bagyo Wahyono-FX Suparjo hanya mendapat 13,46 suara.
Pada Rabu (16/12/2020), KPU Solo menggelar rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo. Rapat yang digelar di salah satu hotel di Solo itu dihadiri sejumlah pihak, misalnya panitia pemilihan kecamatan (PPK), saksi dari kedua pasangan calon, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Solo.
Dalam rapat pleno itu, KPU Solo melakukan rekapitulasi penghitungan suara dari lima kecamatan di Solo. Berdasarkan rekapitulasi itu, pasangan Gibran-Teguh mendapat 225.451 suara, sementara pasangan Bagyo-Suparjo memperoleh 35.055 suara. Jika dibandingkan dengan total suara sah yang sebanyak 260.506 suara, perolehan suara Gibran-Teguh mencapai 86,54 persen, sementara perolehan suara Bagyo-Suparjo 13,46 persen suara.
Sementara itu, jumlah surat suara yang tidak sah 35.476 suara. Jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya dalam Pilkada Solo 2020 sebanyak 295.982 orang. Adapun jumlah daftar pemilih tetap (DPT) ditambah daftar pemilih tambahan (DPTb) di Solo sebanyak 419.705. Oleh karena itu, tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Solo tahun ini mencapai 70,52 persen.
Dalam Pilkada Solo, pasangan Gibran-Teguh didukung oleh sebagian besar partai politik yang memiliki kursi di DPRD Solo, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Gerindra, dan Partai Solidaritas Indonesia. Pasangan itu juga didukung oleh parpol yang tidak memiliki kursi di DPRD Solo, misalnya Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Nasdem.
Sementara itu, pasangan Bagyo-Suparjo maju dari jalur independen atau perseorangan. Dalam Pilkada Solo, pasangan Bagyo-Suparjo didukung organisasi kemasyarakatan bernama Tikus Pithi Hanata Baris.
Ketua KPU Solo Nurul Sutarti mengatakan, rekapitulasi penghitungan suara itu telah disaksikan secara langsung oleh saksi dari dua pasangan calon. Dalam proses rekapitulasi, saksi dari dua pasangan calon itu juga telah diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan atau tanggapan. Selain itu, Bawaslu Solo juga sudah diberi kesempatan mengajukan tanggapan dalam proses rekapitulasi.
Nurul menyatakan, dalam proses rekapitulasi tersebut, memang ada koreksi data di tiga kecamatan, yakni Jebres, Pasar Kliwon, dan Banjarsari. Namun, koreksi data itu bersifat administratif, misalnya terkait data DPTb. Oleh karena itu, koreksi tersebut tidak memengaruhi perolehan suara dua pasangan calon.
”Untuk perolehan suara, tidak ada perubahan dari rekapitulasi di tingkat kecamatan sampai rekapitulasi di tingkat kota,” ujar Nurul.
Berdasarkan rekapitulasi itu, pasangan Gibran-Teguh mendapat 225.451 suara, sementara pasangan Bagyo-Suparjo memperoleh 35.055 suara.
Nurul menambahkan, setelah hasil rekapitulasi suara itu ditetapkan oleh KPU Solo, pasangan calon masih memiliki kesempatan untuk mengajukan sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK). Oleh karena itu, penetapan pasangan calon yang memenangi Pilkada Solo harus menunggu apakah ada pengajuan sengketa ke MK atau tidak.
”Salah satu produk hukum dari rapat pleno hari ini adalah surat keputusan (SK) penetapan perolehan suara Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo. Nah, SK ini bisa menjadi obyek permohonan sengketa ke Mahkamah Konstitusi,” kata Nurul.
Proses transisi
Pada kesempatan sebelumnya, Gibran menuturkan, dirinya dan Teguh akan segera berkomunikasi dengan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo untuk membicarakan proses transisi pemerintahan. Komunikasi itu dilakukan agar proses transisi bisa berjalan dengan baik.
”Dalam waktu dekat ini mungkin saya dan Pak Teguh akan melakukan komunikasi yang intensif, melakukan sinergi serta sinkronisasi dengan Pak Rudy dan Pak Purnomo agar proses transisi ini berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Gibran mengatakan, secara umum, pelaksanaan Pilkada Solo telah berlangsung dengan baik dan aman. Dia juga menilai, warga Solo cukup antusias datang ke TPS untuk memberikan suaranya. Oleh karena itu, Gibran pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan menyukseskan Pilkada Solo.
”Jadi, saya sangat berterima kasih sekali kepada jajaran KPU, Bawaslu, TNI, dan Polri sehingga pilkada di solo berlangsung dengan aman. Masalah angka-angka (perolehan suara), nanti akan kami evaluasi. Yang penting, pilkada ini berlangsung secara aman,” tutur putra Presiden Joko Widodo itu.
Meski begitu, Gibran mengakui, pilkada tahun ini memang digelar dalam suasana yang tidak seperti biasanya. Hal ini karena pilkada dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, partisipasi publik untuk mengikuti pilkada juga sedikit menurun.
”Apa pun itu, ini pilkada yang tidak seperti biasanya. Kita menggelar pilkada di tengah pandemi, ya otomatis partisipasi publik untuk datang ke TPS pasti akan sedikit menurun,” kata putra sulung Presiden Joko Widodo itu.
Sementara itu, Bagyo Wahyono menyatakan, pihaknya merasa legawa atau menerima hasil Pilkada Solo tahun ini. Namun, dia juga mengingatkan, pasangan Bagyo-Suparjo atau biasa disebut Bajo akan terus mengawal kepemimpinan Gibran-Teguh di Kota Solo. Apalagi, kepemimpinan Gibran-Teguh ke depan akan menghadapi tantangan yang tak mudah.
”Bajo sebagai pejuang rakyat akan mengkritisi dan mengawal pemerintahan Mas Gibran dan Pak Teguh. Ini, kan, kondisi masyarakat sudah semakin terpuruk dengan adanya virus korona,” ungkap Bagyo.
Selain itu, Bagyo juga menyebut, dirinya siap maju kembali dalam Pilkada Solo 2024. Bahkan, jika Gibran kembali maju dalam Pilkada 2024, Bagyo siap kembali berkompetisi. ”Tahun 2024, kami akan muncul lagi sebagai pejuang rakyat,” katanya.