Puluhan TPS di Sumatera Utara Dipindahkan karena Banjir
Puluhan tempat pemungutan suara di Sumatera Utara dipindahkan ke tempat yang lebih aman akibat banjir dan rawan banjir. BMKG memperingatkan potensi hujan masih terjadi.
Oleh
AUFRIDA WISMI WARASTRI
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Puluhan tempat pemungutan suara di Sumatera Utara dipindahkan ke tempat yang lebih aman akibat banjir dan rawan banjir. Tempat pemungutan suara itu tersebar di Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Asahan, dan Kota Medan.
Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi Sumut Syafrida Rasahan, Selasa (8/12/2020), mengatakan di Kabupaten Serdang Bedagai, tempat pemungutan suara (TPS) yang dipindahkan ada di Desa Mariyah, Kecamatan Tebing Tinggi.
Sementara di Kabupaten Asahan, ada 2-3 TPS yang dipindahkan di dua desa, yakni Desa Simpang Empat dan Desa Sei Duahulu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan. TPS dipindahkan karena tanggul sungai jebol. ”Dua desa itu terisolasi,” kata Safrida.
Selasa siang, KPU, Bawaslu, dan BPBD setempat meninjau lokasi untuk membicarakan berbagai kemungkinan apakah akan menggunakan TPS terapung, memindahkan TPS, dan kemungkinan menunda pemilihan. Namun, kemungkinan besar adalah menggeser TPS.
Adapun di Kota Medan, anggota Bawaslu Kota Medan, M Fadli, mencatat, sedikitnya 19 TPS dipindahkan karena rawan banjir. TPS tersebar di 10 kelurahan di tujuh kecamatan.
”Kami mengumpulkan data dari anggota kami di lapangan,” kata M Fadli. TPS dipindahkan atau digeser ke daerah yang tidak banjir karena sebelumnya kawasan yang ditentukan itu banjir. Meskipun sudah surut, potensi banjir masih ada. Selain itu, ada satu TPS di Medan Petisah yang digeser karena di lokasi rencana awal pendirian TPS ada galian parit.
Bawaslu Kota Medan juga memperingatkan TPS-TPS yang berada di tengah kota untuk mewaspadai banjir dari luapan parit. Akibat hujan deras beberapa jam, Medan kerap tergenang. ”BMKG sudah memperingatkan potensi hujan, dari sedang hingga gerimis,” kata Fadli.
Anggota KPU Kota Medan, M Rinaldi Khair, mengatakan, hingga Selasa malam, pihaknya masih memperbarui data TPS yang dipindahkan. Diperkirakan jumlahnya ada belasan.
Pihaknya juga terus memantau kondisi cuaca jika sewaktu-waktu memengaruhi jalannya pencoblosan. ”Kondisi di lapangan terus dipantau, juga cuaca dan debit air di sungai-sungai di Medan” kata Rinaldi.
Kondisi di lapangan terus dipantau, juga cuaca dan debit air di sungai-sungai di Medan. (Rinaldi Khair)
Salah satu TPS yang dipindahkan adalah TPS di lokasi banjir paling parah di Kota Medan, yakni Perumahan De Flamboyan di Medan Tuntungan. TPS digeser dari lokasi perumahan ke tempat yang lebih tinggi di depan perumahan.
Akhir pekan lalu, banjir di kawasan itu membuat rumah-rumah tergenang hingga mencapai atap. Enam orang ditemukan tewas akibat terseret arus dan satu orang hingga kini masih hilang.
Berdasarkan prakiraan cuaca Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan, pada Rabu 9 Desember 2020 pagi, sejumlah daerah di Sumut berawan. Adapun potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di pegunungan, sisi barat dan timur Sumut, pada Selasa sore hingga malam hari.
Pantauan Kompas, Selasa, di Kota Medan, tenda-tenda TPS berwarna hijau sudah didirikan di sejumlah tempat. Namun, pengaturan TPS baru dilakukan Selasa malam. Selasa siang banyak petugas yang masih membereskan surat undangan kepada pemilih dan merekap undangan yang tidak sampai karena pemilih sudah meninggal.