KPU Provinsi Bali memastikan protokol kesehatan pencegahan penyakit Covid-19 diterapkan di seluruh TPS. Seluruh penyelenggara pilkada serentak 2020 sudah diperiksa dan dipastikan sehat ketika bertugas.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali memastikan protokol kesehatan pencegahan penyakit akibat virus korona baru (Covid-19) diterapkan di seluruh tempat pemungutan suara. Seluruh penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah 2020 di enam daerah juga sudah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dipastikan sehat ketika bertugas di tempat pemungutan suara pada Rabu (9/12/2020).
”Semua KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) sudah sehat,” kata Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan dalam konferensi pers terkait dengan kesiapan penyelenggaraan pilkada serentak 2020 di Provinsi Bali di KPU Provinsi Bali, Kota Denpasar, Selasa (8/12/2020).
Pilkada serentak 2020 di Bali diselenggarakan di enam daerah, yakni di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Bangli, serta Kabupaten Karangasem. Sebanyak 5.649 TPS disiapkan di enam daerah di Bali yang menggelar pilkada tersebut. KPU Provinsi Bali menyebutkan jumlah pemilih sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.971.425 orang.
Lidartawan menuturkan, lebih dari 50.700 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan personel perlindungan masyarakat (linmas) yang akan bertugas di seluruh TPS sudah menjalani pemeriksaan kesehatan, mulai dari uji cepat (rapid test) Covid-19 hingga uji usap berbasis reaksi berantai polimerase (PCR). KPU mengganti penyelenggara ad hoc pilkada yang terindikasi terpapar Covid-19. Lidartawan menambahkan, seluruh logistik TPS, termasuk alat pelindung diri (APD), sudah didistribusikan dan diterima penyelenggara.
Dari pantauan Kompas, Selasa (8/12/2020), penyaluran logistik TPS, termasuk APD bagi KPPS, sudah berjalan di Kota Denpasar. Di wilayah Denpasar Selatan, misalnya, logistik TPS tersebut sudah didistribusikan dan diterima pihak KPPS. Adapun logistik bagi TPS di antaranya bilik suara, masker, alat semprot, hand sanitizer, dan ember.
Lidartawan menambahkan, KPU mengawasi dan mengupayakan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dijalankan dalam pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS, termasuk pelaksanaan 15 hal baru di TPS. Upaya yang dimaksud, di antaranya, pengaturan kedatangan pemilih di TPS, pemeriksaan suhu tubuh, pembersihan TPS dengan disinfektan, dan penyiapan bilik khusus di TPS. ”Provinsi Bali sudah 100 persen siap melaksanakan pilkada serentak,” kata Lidartawan.
Provinsi Bali sudah 100 persen siap melaksanakan pilkada serentak (I Dewa Agung Gede Lidartawan)
Menjelang hari pelaksanaan pemungutan suara pada Rabu (9/12/2020), Lidartawan bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Bali, termasuk Gubernur Bali Wayan Koster dan Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Bali Inspektur Jenderal Putu Jayan Danu Putra, mengadakan pemantauan bersama ke beberapa TPS, Selasa (8/12/2020). Mereka dijadwalkan meninjau TPS yang berlokasi di Kota Denpasar ataupun di Kabupaten Bangli dan di Kabupaten Karangasem.
Ditemui di KPU Provinsi Bali, Selasa, Koster menyatakan selalu memantau dan secara rutin berkoordinasi dengan KPU terkait dengan persiapan pilkada serentak 2020 di Bali. Koster memastikan Pilkada 2020 di Bali siap dilaksanakan.
Adapun Putu mengatakan, Polda Bali sudah mengerahkan personel yang akan bertugas melaksanakan pengamanan di TPS. Sekitar 6.500 polisi dikerahkan dalam pengamanan TPS di seluruh daerah penyelenggara Pilkada 2020 di Bali. Putu menambahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan pasukan cadangan dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di Bali.
”Kami selalu bekerja sama dengan KPU,” kata Putu kepada wartawan di KPU Provinsi Bali, Selasa. ”Saya berharap tidak ada daerah yang dikategorikan rawan. Kami sudah mengantisipasinya,” ujar Putu menambahkan.
Secara terpisah, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab mengingatkan penyelenggara Pilkada 2020 di Bali agar memastikan penyelenggaraan pilkada berjalan secara lancar, demokratis, dan aman di tengah situasi pandemi Covid-19. Umar menilai, penyelenggaraan pilkada yang lancar, demokratis, dan aman akan menggambarkan kesiapan penyelenggara dan juga menaikkan tingkat kepercayaan publik terhadap hasil pilkada.