Diterpa Cuaca Buruk dan Pandemi, KPU OKU Selatan Pasang Target Partisipasi 72 Persen
Komisi Pemilihan Umum Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, memasang terget di bawah angka nasional, yakni hanya 72 persen. Hal ini lantaran daerah tersebut diterpa cuaca buruk dan hanya diisi oleh calon tunggal.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG,KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, memasang terget di bawah angka nasional, yakni hanya 72 persen. Hal ini lantaran daerah tersebut diterpa cuaca buruk dan hanya diisi oleh satu pasangan calon. Walau demikian, proses sosialisasi terus berlangsung terutama di media sosial.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Ade Putra Marthabaya saat dihubungi dari Palembang, Selasa (8/12/2020). Dia menuturkan, pada pilkada tahun ini, pihaknya tidak memasang target angka partisipasi yang tinggi.
Secara nasional, target angka partisipasi pemilih yakni 77,9 persen. Namun, karena berbagai kendala, pihaknya hanya memasang target partisipasi 72 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) OKU Selatan sebesar 259.301 orang.
Target ini dipatok lantaran pihaknya terbentur sejumlah kendala, seperti cuaca yang tidak mendukung di mana pada akhir-akhir ini OKU Selatan kerap diguyur hujan deras sehingga dikhawatirkan akan menurunkan minat masyarakat untuk memilih. Faktor lain ialah adanya pemikiran masyarakat yang menganggap pasangan calon tunggal, yakni pasangan petahana Popo Ali Martopo-Sholehien Abuasir, dipastikan akan memenangi pilkada dengan mudah.
Belum lagi adanya kekhawatiran masyarakat karena pandemi Covid-19. Itulah sebabnya, ujar Ade, pihaknya menginstruksikan semua petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) secara aktif melakukan sosialisasi melalui media sosialnya masing-masing dengan harapan meningkatkan minat pemilih.
Ade menjamin proses pemilihan akan berlangsung dengan standar protokol kesehatan yang ketat. Dia menuturkan, memang sempat ada permasalahan dalam penyediaan sarung tangan dan pistol termometer. Namun, semua alat itu sudah tersedia. ”Sekarang, kami tengah berupaya agar logistik dan alat pelindung diri (APD) bisa tiba tepat waktu di tempat pemungutan suara (TPS),” ucapnya
Selain itu, ujar Ade, semua pertugas KPPS di OKU Selatan sebanyak 8.037 orang sudah mengikuti tes cepat pada 28 November 2020. Dari pemeriksaan itu, ada 66 orang yang reaktif. Namun, setelah diberikan asupan yang cukup, tidak ada lagi petugas yang reaktif. ”Dari laporan tersebut, semua petugas KPPS dan petugas keamanan sudah siap untuk melakukan pemungutan dan penghitungan suara,” ucapnya.
Ketua KPU Sumatera Selatan Kelly Mariana menegaskan, semua logistik sudah didistribusikan di tujuh kabupaten yang menyelenggarakan pilkada paling lambat pada Minggu (6/12/2020). ”Saat ini tinggal pengiriman ke setiap TPS,” ucapnya. Menurut dia, tidak ada lagi halangan baik pengiriman logistik pemilu, seperti kotak dan surat suara, maupun APD karena semua telah tersedia.
Menurut Kelly, pelaksanaan pilkada kali ini tidak serumit pilkada pada tahun lalu di mana banyak pemilihan yang berlangsung dan banyak pengelompokan surat suara. ”Kini hanya fokus pada pemilihan di daerah. Tentu tidak akan serumit pilkada sebelumnya,” ucapnya.
Hanya saja, saat ini pilkada dihadang Covid-19 sehingga semua pihak harus memastikan semua proses pemungutan suara sudah sesuai dengan standar protokol kesehatan. ”Agar tidak terjadi kerumunan, satu TPS hanya diisi oleh 500 orang,” ucap Kelly.
Di Sumsel sendiri ada tujuh kabupaten yang menyelenggarakan pilkada dengan jumlah DPT mencapai 1.832.660 orang dengan jumlah TPS mencapai 5.447 TPS. Dari ketujuh daerah tersebut, KPU OKU yang memasang target partisipasi pemilih, yakni mencapai 79 persen.