Pesawat Tariku Tergelincir di Pedalaman Paniai Papua
Insiden penerbangan kembali terjadi di pedalaman Papua. Sebuah pesawat perintis tergelincir saat mendarat di Lapangan Terbang Bayabiru, Kabupaten Paniai, Kamis pagi. Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pesawat perintis dari maskapai Tariku Aviation yang mengangkut empat orang tergelincir saat mendarat di Lapangan Terbang Bayabiru, Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Papua, Kamis (15/10/2020). Tak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal saat ditemui di Jayapura, Kamis sore, membenarkan insiden pesawat Tariku tergelincir di Lapangan Terbang Bayabiru tersebut. Pesawat ini membawa dua penumpang dan bahan makanan.
Ahmad mengatakan, insiden tergelincirnya pesawat dengan nomor registrasi PK-RWR ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIT. Pesawat dipiloti Kapten Sriram dan kopilot Edu. Adapun identitas dua penumpang dalam pesawat adalah Tiar dan Nur Wahida.
Pesawat tergelincir karena kondisi landasan pacu yang licin. Sebelumnya terjadi hujan deras di daerah tersebut pada Rabu malam dan hujan gerimis pada Kamis pagi.
Ia menuturkan, awak pesawat dan pilot telah dievakuasi ke Kantor Polisi Subsektor Bayabiru. Sementara pesawat mengalami kerusakan berat pada bagian baling-baling.
”Kedua awak masih menunggu bantuan pesawat dari maskapainya untuk kembali ke Nabire. Sementara warga secara bersama-sama mendorong pesawat ke hanggar,” katanya.
Total sudah dua kali terjadi insiden pesawat tergelincir di Paniai. Sebelumnya pesawat berbadan kecil dari maskapai Tariku Aviation tergelincir saat hendak parkir di lapangan terbang di Distrik Siriwo, Kabupaten Paniai, Papua, Jumat (31/7/2020).
Paniai adalah salah satu kawasan pedalaman di Pegunungan Tengah Papua. Akibatnya, akses transportasi menuju banyak daerah di sana harus menggunakan pesawat berbadan kecil.
Norbertus Tunjanan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Perwakilan Papua mengatakan, pihaknya akan mengirimkan tim untuk menyelidiki penyebab insiden tersebut.
”Dari laporan sementara, kemungkinan kondisi landasan pacu Lapangan Terbang Bayabiru dalam kondisi licin sehingga menyebabkan pesawat tergelincir. Tim KNKT dari Jakarta akan menyelidiki langsung insiden ini di Bayabiru,” kata Norbertus.
Ia mengungkapkan, rata-rata kondisi landasan pacu lapangan terbang di pedalaman Papua masih berupa tanah dengan rumput. Panjang landasan pacu umumnya kurang dari 1.000 meter dan tidak ada menara pengawas.
”Sekitar 400 lapangan terbang yang tersebar di pedalaman Papua tidak memadai untuk menjamin keselamatan penerbangan,” katanya.