Kasus Covid-19 Muncul di Sejumlah Kampus DIY, Utamakan Kuliah Daring
Kasus Covid-19 mulai muncul di kalangan sivitas akademika beberapa perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Perguruan tinggi diminta mengutamakan kuliah daring untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·6 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Belakangan, kasus Covid-19 mulai muncul di kalangan sivitas akademika sejumlah perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19, manajemen perguruan tinggi diminta mengutamakan kuliah daring dalam pembelajaran serta membatasi aktivitas di lingkungan kampus.
”Perkuliahan daring adalah opsi utama untuk semester ini. Sebab, kondisi yang ada sekarang belum memungkinkan kita kembali seperti dulu sebelum adanya Covid-19,” kata Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V DIY, Didi Achjari, Selasa (15/9/2020), di Yogyakarta.
LLDIKTI merupakan lembaga pemerintah yang bertugas meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta. Lembaga ini merupakan transformasi dari lembaga Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) yang dulu hanya mengoordinasikan perguruan tinggi swasta.
Didi menjelaskan, sejak pandemi Covid-19 beberapa bulan lalu, perguruan tinggi di DIY memang telah meniadakan kuliah tatap muka dan menggantinya dengan kuliah daring. Dia menambahkan, sesuai arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kebijakan menggelar kuliah daring itu diharapkan bisa dilanjutkan pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 yang dimulai beberapa waktu lalu.
Walakin, Didi menuturkan, kuliah tatap muka tetap bisa digelar dalam kondisi tertentu, misalnya untuk keperluan praktik di laboratorium. Hal ini karena kuliah dengan model praktik semacam itu tidak bisa digantikan dengan kuliah secara daring. ”Tapi, tentu saja aktivitas itu harus dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan,” ujarnya.
Didi menyatakan, pada semester ini, sebagian besar perguruan tinggi di DIY masih menjalankan perkuliahan secara daring. Bahkan, acara penyambutan mahasiswa baru di beberapa perguruan tinggi juga diselenggarakan secara daring. Oleh karena itu, dalam waktu dekat, belum ada gelombang kedatangan mahasiswa dari luar kota ke DIY untuk mengikuti perkuliahan tatap muka.
Sejak beberapa bulan lalu, sebagian besar mahasiswa di DIY memang memilih pulang ke kampung halaman karena kuliah tatap muka ditiadakan. Mereka akhirnya mengikuti kuliah daring dari kampung halaman masing-masing.
Meski proses kuliah di sejumlah perguruan tinggi di DIY telah dilakukan secara daring, sebagian aktivitas di dalam kampus masih berjalan. Hal ini karena sebagian tenaga kependidikan dan karyawan masih harus datang ke kampus untuk menjalankan kegiatan yang berkait dengan manajemen perguruan tinggi.
Didi mengingatkan, aktivitas karyawan dan tenaga kependidikan di lingkungan kampus itu harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan, misalnya dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Para karyawan dan tenaga kependidikan itu juga sebaiknya masuk secara bergantian agar mereka tetap bisa menjaga jarak dengan baik saat bekerja di dalam kampus.
”Kalaupun ada karyawan dan tenaga kependidikan yang masih harus masuk, tidak perlu semuanya. Jadi, bisa bergiliran, ada yang masuk dan ada yang tidak,” kata Didi.
Selain itu, Didi juga meminta para dosen yang sudah senior tidak perlu datang ke kampus untuk menjalankan aktivitas. Pasalnya, mereka yang berusia lanjut tergolong sebagai kelompok berisiko tinggi.
”Dosen itu, kan, ada yang sudah sangat senior sehingga seharusnya tetap di rumah karena risikonya terlalu tinggi kalau harus melakukan perjalanan ke kampus,” tuturnya.
Aktivitas di sejumlah kampus di DIY menjadi sorotan setelah adanya mahasiswa di beberapa perguruan tinggi yang terkonfirmasi positif Covid-19. Salah satu yang dinyatakan positif Covid-19 adalah seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Ketua Satuan Tugas Covid-19 UIN Sunan Kalijaga, Munir, menjelaskan, mahasiswa tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada 5 September 2020 setelah menjalani tes usap di Jakarta. Mahasiswa Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam itu berdomisili di Jakarta.
Namun, pada 20-30 Agustus 2020, mahasiswa itu datang ke Yogyakarta untuk keperluan non-akademik. Munir menuturkan, mahasiswa tersebut terakhir kali mengunjungi Kampus UIN Sunan Kalijaga pada 23 Agustus 2020.
Aktivitas para karyawan dan tenaga kependidikan di lingkungan kampus harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan, misalnya dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Setelah mendapat informasi ihwal kondisi sang mahasiswa, manajemen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga memutuskan menutup sementara gedung fakultas itu pada 14-16 September 2020. Selama penutupan, para dosen dan tenaga kependidikan fakultas itu diminta bekerja dari rumah. Selain itu, petugas juga menyemprotkan disinfektan ke berbagai ruangan di gedung tersebut.
”Pihak Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam memutuskan melakukan lockdown (tutup sementara) lebih untuk kehati-hatian dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Munir.
Sebelumnya, pada 1 September 2020, seorang mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ”Veteran” Yogyakarta juga positif Covid-19. Berdasar keterangan resmi UPN Veteran Yogyakarta, mahasiswa berinisial AA itu menjalani swab pada 28 Agustus 2020 sebagai syarat untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Setelah itu, pada 31 Agustus, dia menjalani sidang pendadaran secara tatap muka di kampus dengan protokol kesehatan.
Namun, pada 1 September, hasil swab AA keluar dan dia dinyatakan positif Covid-19. Sesudah itu, pihak kampus langsung melakukan penelusuran kontak untuk mencari tahu siapa saja yang melakukan kontak erat dengan sang AA.
Sejak beberapa bulan lalu, sebagian besar mahasiswa di DIY memang memilih pulang ke kampung halaman karena kuliah tatap muka ditiadakan. Mereka akhirnya mengikuti kuliah daring dari kampung halaman masing-masing.
Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 UPN Veteran Yogyakarta, Eko Teguh Paripurno, mengatakan, ada 6 dosen, 2 tenaga kependidikan, dan 4 mahasiswa lain yang melakukan kontak erat dengan AA. Mereka yang melakukan kontak erat itu kemudian menjalani swab dan semuanya dinyatakan negatif Covid-19.
Selain itu, terdapat 16 mahasiswa lain yang kontak singkat dengan AA. Sebanyak 16 mahasiswa tersebut telah menjalani rapid test (tes cepat) dan hasilnya nonreaktif. Sementara itu, AA juga sudah menjalani swab lanjutan dan dinyatakan negatif Covid-19.
”Hasil tes swab pertama AA positif dan yang kedua negatif. Dosen dan mahasiswa yang melakukan kontak erat dan kontak singkat, hasil tesnya negatif dan nonreaktif,” ujar Eko dalam keterangan resmi dari UPN ”Veteran” Yogyakarta.
Karantina
Sebanyak 49 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, harus menjalani karantina di penginapan milik universitas tersebut. Mereka yang dikarantina itu merupakan panitia Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM tahun 2020. Para mahasiswa itu dikarantina setelah orangtua salah satu mahasiswa yang juga panitia PPSMB dinyatakan positif Covid-19.
Kepala Subdirektorat Pengembangan Karakter Mahasiswa UGM, Rustamadji, mengatakan, mahasiswa itu dikarantina sejak Sabtu (12/9/2020). Sementara itu, mahasiswa yang orangtuanya positif Covid-19 telah menjalani tes usap pada Senin (14/9/2020). Sembari menunggu hasil tes usap mahasiswa tersebut, teman-temannya sesama panitia PPSMB diharuskan menjalani karantina.
”Sambil menunggu hasil swab keluar, kami lakukan isolasi di fasilitas isolasi UGM dengan pemantauan kesehatan. Kondisi ini sudah kami informasikan kepada orangtua para mahasiswa panitia PPSMB juga,” ujar Rustamadji yang juga Ketua Satgas Covid-19 UGM.
Rustamadji menuturkan, apabila tes usap yang dijalani seorang mahasiswa tersebut menunjukkan hasil positif Covid-19, teman-temannya juga akan menjalani tes usap. Namun, apabila hasil tes usap itu negatif, para mahasiswa lain tidak perlu menjalani tes usap. Mereka hanya akan menjalani pemeriksaan kesehatan di klinik milik UGM.