Utak-atik Perkuliahan di Kampus Selama Pandemi Covid-19
Perkuliahan di semester ganjil tahun ini tidak berjalan ideal karena masih dijalankan jarak jauh. Efektivitas perkuliahan juga belum maksimal, terutama untuk mata kuliah yang membutuhkan praktik.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembelajaran jarak jauh di perguruan tinggi membuat perkuliahan tidak berjalan secara ideal. Salah satunya karena tidak semua materi kuliah bisa diajarkan secara daring. Menunda materi perkuliahan pun bakal merugikan mahasiswa karena masa studinya menjadi lebih lama.
Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Ganefri menjelaskan, perkuliahan tidak sekadar untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa. Di dalamnya terdapat upaya untuk membentuk karakter dan sikap. Ketika perkuliahan berlangsung secara daring, dosen kehilangan sentuhan dalam memberikan proses pendidikan yang menyeluruh.
”Capaian pembelajaran itu, kan, juga menginginkan adanya perubahan sikap dan perilaku. Dalam kuliah daring, ini menjadi tantangan bagi dosen. Bertanya atau menyampaikan pendapat di saat kuliah tatap muka tentu akan berbeda ketika menggunakan format daring,” ujarnya ketika dihubungi dari Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Lantaran pandemi Covid-19 belum usai, UNP melakukan beberapa penyesuaian. Mata kuliah praktikum di Fakultas Teknik serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), misalnya, digeser ke tengah semester. Ini disertai harapan penularan Covid-19 sudah melandai di saat itu.
Selain itu, UNP pun mengubah pola praktik lapangan atau mahasiswa magang. Para calon pendidik di UNP tersebar di 424 kabupaten/kota dalam 17 provinsi. Kini, mereka dianjurkan untuk menjadi guru magang di sekolah-sekolah yang dekat dari kampung halaman. Biasanya, UNP membebaskan mahasiswa untuk memilih sekolah-sekolah terbaik sebagai tempat magang.
Di sisi lain, lanjut Ganefri, masa orientasi bagi 8.000 mahasiswa baru sedang berlangsung. Masa orientasi berlangsung secara daring. Materi bela negara yang mengharuskan adanya latihan fisik pun digelar daring saat ini.
Di Universitas Trisakti, Jakarta, Dekan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Afiat Anugrahadi memaparkan, pihaknya akan tetap menggelar praktikum di semester ini. Hanya saja, materi praktikum dibuat menjadi lebih padat.
Selain itu, jumlah mahasiswa yang masuk ke laboratorium juga dikurangi agar tak memicu kerumunan. Kebijakan ini tetap dengan mempertimbangkan perkembangan intensitas penularan Covid-19 di Jakarta.
Dia melanjutkan, opsi untuk menunda praktikum di semester depan sempat muncul di kalangan dosen. Akan tetapi, opsi ini dibatalkan karena akan merugikan mahasiswa lantaran masa studi menjadi lebih lama.
Kepala Subunit Informasi dan Publikasi Universitas Trisakti Sularno menambahkan, jumlah mahasiswa baru yang diterima saat ini mencapai 4.000 orang. Dari jumlah itu, baru sekitar 2.500 orang yang sudah membayar uang kuliah. ”Sisanya belum tahu bagaimana kelanjutannya. Minggu depan akan kami tanyakan lagi bagaimana kelanjutan dari mahasiswa yang diterima, tetapi belum membayar ini,” ujarnya.
Sementara itu, Universitas Terbuka baru saja menutup pendaftaran 31 Agustus lalu. Penanggung Jawab Bidang Pemasaran Universitas Terbuka Yuli Tirta menjelaskan, ada sekitar 100.000 mahasiswa baru yang mendaftar di seluruh Indonesia. Jumlah mahasiswa baru di Universitas Terbuka baru bisa diketahui setelah 5 September 2020 setelah selesai pembayaran uang kuliah.
Dia melanjutkan, perkuliahan dilaksanakan melalui tutorial daring dan tutorial webinar. Tutorial daring berlangsung delapan kali selama delapan minggu. Sementara tutorial webinar dilaksanakan empat kali per mata kuliah selama satu semester. Tutorial webinar ini merupakan pengganti tutorial tatap muka sebanyak delapan kali pertemuan per mata kuliah selama satu semester.
Pada prinsipnya, dia melanjutkan, tutorial hanya bantuan belajar. Mahasiswa Universitas Terbuka sebenarnya belajar secara mandiri melalui modul yang dibagikan.
Untuk mahasiswa di daerah yang kesulitan jaringan internet, tutorial daring dan tutorial webinar bisa diganti dengan tugas dari masing-masing fakultas. Nilai dari tutorial daring dan tutorial webinar diambil dari hasil penilaian tugas tersebut.
”Kebijakan ini diberlakukan selama pandemi Covid-19, terutama untuk mahasiswa yang tinggal di daerah yang tak ada jaringan internet,” ujarnya.