Diberi Surat Teguran, Bupati Karawang Cellica Minta Maaf dan Bakal Bersikap Tegas
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana memohon maaf karena menimbulkan kerumunan massa saat pendaftaran pilkada. Ke depan, dia bakal bersikap tegas kepada para pendukungnya agar mengikuti tahapan pilkada secara daring.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Setelah ditegur Kementerian Dalam Negeri, Cellica Nurrachadiana mengatakan bakal bersikap tegas menerapkan protokol kesehatan ketat pada pendukungnya. Saat beragam aturan masih dilanggar, kasus penularan Covid-19 di Karawang, Jawa Barat, terus bertambah.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan surat bernomor 337/4450/OTDA terkait arak-arakan pendukung Cellica saat mendaftarkan diri sebagai calon kepala daerah ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang, Jumat (4/9/2020). Hal ini bertentangan dengan upaya pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19.
”Mohon maaf apabila acara kemarin terkumpul banyak orang. Saya sudah mengimbau beberapa hari sebelumnya supaya (mereka) tidak perlu datang. Namun, karena antusiasme yang tinggi, kami kewalahan,” ucap Cellica, kini petahana Bupati Karawang, saat dihubungi, Senin (7/9/2020).
Cellica mengatakan, ia sudah mengimbau semua pihak agar cukup menyaksikan proses pendaftaran dari rumah melalui siaran langsung di media sosial. Menurut Cellica, dirinya segera meminta sukarelawan meninggalkan KPU setelah rangkaian acara itu usai.
”Sebagian besar ada di dalam mobil dan berdiri di dekat motor masing-masing. Namun, memang ada sebagian yang turun. Untuk itu, saya minta maaf,” kata Cellica.
Ada tiga bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Karawang yang akan mendaftarkan diri dalam Pilkada 2020. Cellica Nurrachadiana akan maju bersama Aep Saepulloh. Dia diusung Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Golkar, dan PKS. Selain itu, ada Yesi Karya Lianti dan Ahmad Adly Fairuz dari koalisi PDI-P, PAN, PBB, dan PPP serta Akhmad Zamaksyari-Yusni Rinjani dari koalisi Partai Gerindra dan PKB.
Sehari sebelumnya, Ketua KPU Kabupaten Karawang Miftah Farid telah meminta bakal pasangan calon dan tim tidak mengerahkan orang dalam jumlah banyak. KPU menyiarkan proses pendaftaran bakal pasangan calon melalui akun Youtube, sesuai dengan jam kedatangan bakal pasangan. Kontras dengan kerumunan, jumlah penonton yang singgah ke acara secara virtual tidak mencapai 100 orang.
Sebelumnya, acara Gebyar Pilkada Kabupaten Karawang juga ditampilkan secara langsung lewat akun Youtube KPU Karawang, Jumat (28/8/2020). Tayangan itu hanya ditonton lebih kurang 75 orang.
Upaya untuk mengantisipasi kerumunan pendukung lewat siaran langsung belum sepenuhnya diterapkan. Padahal, lonjakan kasus di Karawang semakin tinggi. Hingga Senin (7/9/2020), total kasus positif Covid-19 sebanyak 344 orang. Sebanyak 140 orang dirawat, 193 orang sembuh, dan 11 orang meninggal.