Hendrar-Hevearita Ingin Fokus Bangkitkan Semarang dari Pandemi Covid-19
Meski belum resmi, Hendi-Ita hampir pasti menjadi calon tunggal karena seluruh partai mendukung mereka dan tak ada calon perseorangan. Namun, Hendi menilai hal itu tak serta-merta membuatnya otomatis menang.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu resmi mendaftarkan diri dalam Pemilihan Kepala Daerah Semarang 2020, Jumat (4/9/2020). Salah satu visi-misinya membawa Kota Semarang bangkit dari pandemi Covid-19.
Pada Jumat siang, pasangan itu datang ke Hotel Patra, Kota Semarang, yang menjadi lokasi pendaftaran, mengenakan pakaian putih-putih. Pada penyerahan berkas syarat calon dan pencalonan itu, ikut serta para ketua dan sekretaris partai pengusung.
Pasangan petahana ini didukung seluruh pemilik 50 kursi parlemen, yakni PDI-P, Partai Golkar, PKB, Partai Demokrat, PKS, Partai Gerindra, PAN, Partai Nasdem, dan PSI. Ada juga lima partai nonparlemen DPRD Kota Semarang yang menyatakan dukungan kepada Hendi-Ita, yaitu PKPI, Partai Hanura, Partai Berkarya, PBB, dan PPP.
Hendrar menuturkan, visi-misi pasti dipastikan berbeda dari sebelumnya. ”Kami sedang rencanakan visi-misi 4 tahun ke depan. Acuannya RPJMN dan RPJM provinsi. Kami coba ungkit pandemi (untuk diatasi) karena Covid-19 ini menjadi tantangan terberat,” ujarnya.
Menurut dia, pada masa pandemi Covid-19, sejumlah pembangunan terhambat, baik infrastruktur maupun persoalan dasar, seperti kesehatan, pendidikan, dan kesehatan masyarakat. Ia juga berjanji akan membawa masyarakat ”Kota Lumpia” lebih sejahtera.
Meski belum resmi, pasangan ini hampir pasti menjadi calon tunggal karena seluruh partai mendukung mereka dan tak ada calon perseorangan. Kendati demikian, Hendrar menilai hal itu tak serta-merta akan dengan mudah memuluskan langkahnya memenangi pilkada.
”Kalau sampai calon tunggal, selanjutnya bagaimana meyakinkan masyarakat datang ke TPS (tempat pemungutan suara). Kami khawatir, karena calon tunggal, masyarakat merasa tak perlu datang. Ini tantangan dan pekerjaan rumah yang kompleks,” tuturnya.
Ketua KPU Kota Semarang Henry Cassandra Gultom mengatakan, meski seluruh partai sudah mendukung, perubahan komposisi masih mungkin terjadi. Apabila tetap hanya satu calon hingga hari terakhir pendaftaran, sesuai aturan, pendaftaran tetap dibuka.
”Apabila hingga 6 September pukul 23.59 baru ada satu paslon, kemudian dilakukan penundaan. Selanjutnya kami sosialisasi lagi, lalu nanti akan dibuka lagi pendaftaran tiga hari. Kami menghormati proses-proses dan aturan yang berlaku,” kata Henry.
Protokol kesehatan
Pada saat pendaftaran, protokol kesehatan diberlakukan, terutama di dalam ruangan tempat penyerahan berkas. Dari pantauan, hanya bakal paslon serta ketua dan sekretaris partai yang boleh ikut masuk. Prinsip jaga jarak juga sudah diterapkan di dalam ruangan.
Akan tetapi, di luar gedung, sejumlah pendukung tampak datang guna memberi dukungan. Sejumlah aparat keamanan turut berjaga sambil mengingatkan penerapan protokol kesehatan.
Setelah berkas dinyatakan lengkap dan keluar dari ruangan, Hendrar kemudian menemui para pendukungnya. ”Pilkada kali ini berbeda karena di tengah situasi pandemi. Saya harap semua setelah ini membubarkan diri dengan tertib. Jaga protokol kesehatan. Nanti juga tak bisa mengundang kerumunan orang, tetapi door to door,” katanya.
Henry menuturkan, pihaknya telah dan akan terus mengimbau kepada bakal pasangan calon serta partai-partai pengusung dan pendukung untuk mengingatkan pendukung agar tidak berkurumun. Ia mengajak seluruh pihak untuk sama-sama menerapkan protokol kesehatan.