Digitalisasi Tiket Bus Menyeluruh Segera Diwujudkan
Masyarakat segera bisa menikmati pembelian tiket bus lewat ”online”.
Oleh
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Menyusul penerapan tiket digital di moda transportasi penyeberangan laut, digitalisasi tiket untuk semua bus juga akan diwujudkan. Saat ini pelaksanaannya baru berupa pilot project (proyek percontohan) di Terminal Pulogebang, Jakarta, dan akan segera bergulir ke provinsi yang lain.
Melalui tiket digital (e-ticketing), masyarakat yang ingin naik bus cukup membeli tiket menggunakan telepon seluler mirip cara membeli tiket pada pesawat. Mereka menggunakan boarding pass untuk masuk ke terminal dan menunjukkan barkode yang tertera.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, saat ini sudah ada 90 lebih perusahaan otobus (PO) yang telah bergabung dalam aplikasi sistem tiketing digital (e-ticketing) yang dibuat oleh Kementerian Perhubungan.
”Kami lagi e-ticketing untuk bus. Untuk penyeberangan sudah kami lakukan di Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, sudah kita lakukan sekarang. Sudah menggunakan e-ticketing. Berikutnya bus,” ujar Budi di sela-sela semiloka Digitalisasi Pelayanan Angkutan Orang Menuju Era Industri 4.0, di Malang, Jawa Timur, Kamis (27/8/2020).
Menurut Budi, tiket digital akan diterapkan pada semua bus antarkota antarprovinsi (AKAP) secara bertahap. Demikian pula dengan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) yang menjadi kewenangan provinsi diharapkan bisa menerapkan langkah serupa.
Menanggapi rencana penggunaan tiket digital oleh Kementerian Perhubungan, Direktur PO Medali Mas, Malang, Edi Cahyono, mengatakan, pihaknya menyambut positif langkah ini meski nanti ada perubahan perlakuan dari biasanya yang menggunakan tiket konvensional. Medali Mas memiliki trayek, antara lain Malang-Jakarta dan Malang-Denpasar.
”Semua pasti ada proses. Dari gambaran tadi (penjelasan pihak Kementerian Perhubungan), selama kita masih mengikuti, saya kira tidak ada masalah. Sekarang, kan, kita juga coba merintis sistem tiket online untuk AKAP,” ujarnya.
Angkutan Natal dan Tahun Baru
Sementara itu, saat disinggung soal persiapan angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, Budi mengatakan, pihaknya baru berkomunikasi dengan Kepala Koorps Lalu Lintas Polri terkait dengan persiapan angkutan Natal dan Tahun Baru. Seperti diketahui saat Natal-Tahun Baru nanti ada libur panjang 11 hari.
Konsep, skema, serta kebijakan angkutan Natal dan Tahun Baru tahun ini hampir hampir sama dengan Lebaran lalu. Menurut pengamatan Budi, akan ada lonjakan kendaraan. Hal itu berkaca pada libur panjang akhir pekan lalu.
Adapun terkait dengan upaya mengontrol jumlah penumpang angkutan umum, Budi mengatakan, sejauh ini pihaknya masih berpegang pada Surat Edaran (SE) Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pedoman dan Petunjuk Transportasi Darat pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru untuk Mencegah Penyebaran Covid-19.
”SE masih berlaku. Mulai Agustus, kapasitas bus umum sudah ditingkatkan jadi 80 persen. Artinya, di bus belum boleh 100 persen guna menjamin physical distancing. Tadi saya ke Karoseri Adiputro (Malang), mereka sudah merancang bus yang menerapkan physical distancing dengan konfigurasinya 1-1,” tuturnya.
SE masih berlaku. Mulai Agustus, kapasitas bus umum sudah ditingkatkan jadi 80 persen. Artinya, di bus belum boleh 100 persen guna menjamin physical distancing.
Edi Cahyono mengatakan, ada beberapa hal yang dipersiapkan PO untuk menyambut angkutan Natal dan Tahun Baru. Persiapannya meliputi ketersediaan kru, pengecekan kesehatan, perlengkapan administratif dan kendaraan, berikut penerapan physical distancing.
”Kalau persiapan untuk penambahan armada, saya belum bisa ngomong karena sejauh ini belum tahu kebijakan pemerintah nanti seperti apa. Karena, sampai saat ini jumlah penumpang juga masih landai. Harapannya sih, bisa sama dengan tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya.