Transformasi digital semakin cepat terjadi di tengah pandemi Covid-19. Namun, ketidaksetaraan digital berisiko memperluas ketimpangan sosial.
Pemanfaatan digital kini mengubah wajah asuransi yang dipandang sebagai barang mewah. Dengan teknologi kecerdasan buatan dan internet untuk segala, premi asuransi dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Moral ekonomi baru membutuhkan perubahan struktur hubungan industrialnya. Ini bisa terjadi melalui skema pajak, kontrak sektoral, akses pengembangan modal, proses produks,i dan sebagainya.
Pandemi Covid-19 telah memaksa setiap negara semakin digital, termasuk Indonesia. Vaksinasi Covid-19 pun dapat menjadi momentum untuk membenahi data guna mengakselerasi transformasi digital.
Di tengah pandemi Covid-19, perusahaan digital berkolaborasi untuk mendorong peningkatan usaha dan mengakomodasi kebutuhan konsumen.
Teknologi diyakini sebagai roh digitalisasi. Lebih lanjut, digitalisasi di berbagai sektor bisa memicu pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19.
Program Kartu Prakerja berlanjut pada tahun ini. Alokasi anggarannya setengah dari alokasi pada 2020. Padahal, persoalan sumber daya manusia masih menghadang.
Indonesia terus memperkuat jaringan internet untuk mendukung akses layanan kesehatan jarak jauh dengan sistem telekomunikasi dan informasi digital.
Dalam waktu dekat, pemerintah akan mengembangkan sistem informasi dan data besar analisis untuk pengembangan olahraga nasional. Kehadiran data besar itu akan sangat membantu untuk membenahi prestasi olahraga ke depan.
Teknologi dijadikan sarana untuk membantu sesama selama pandemi Covid-19. Dengan ini, publik bisa berkolaborasi dan berinovasi.