Bus Bantuan DKI dan Bogor, Urai Kepadatan Penumpang KRL
Pada Senin (15/6/2020) masa PSBB transisi ditandai juga dengan dibukanya pusat-pusat kegiatan masyarakat. Untuk mengatasi kepadatan penumpang KRL, DKI membantu 50 bus gratis yang berangkat dari sejumlah stasiun.
Oleh
Helena F Nababan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk membantu mobilitas penumpang kereta komuter KRL Jabodetabek dari arah Bogor serta mencegah potensi penularan Covid-19, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menyediakan bus gratis bagi para penumpang kereta.
Senin (15/6/2020) pagi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, ditemani Wali Kota Bogor Bima Arya, meninjau pelaksanaan pengangkutan penumpang KRL menggunakan bus sekolah di Stasiun Bogor.
”Kita menyiapkan 50 bus yang dikirimkan ke beberapa stasiun. Jadi harapannya bisa membantu mengurangi beban karena penuhnya penumpang di hari Senin pagi. Dan diparkirnya di depan (bus sekolah gratis), jadi sebelum masuk stasiun, mereka bisa menggunakan bus ini,” tutur Anies.
Ke-50 bus sekolah bantuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu disebar di Stasiun Cilebut, Stasiun Bojong Gede, Stasiun Bogor, dan Stasiun Depok Baru untuk mengangkut penumpang KRL menuju Jakarta.
Sementara Wali Kota Bogor Bima Arya dalam kesempatan tersebut mengapresiasi bantuan bus sekolah gratis dari Pemprov DKI Jakarta. Ia mengatakan, bus bantuan tersebut membantu pihak stasiun dan Pemerintah Kota Bogor mengelola kepadatan penumpang KRL menuju DKI Jakarta.
”Pagi ini ada tiga hal yang lebih baik dibandingkan pada minggu lalu. Pertama, karena ada bus bantuan dari Jakarta 30 unit dan ditambah dari pemkot 10 bus, jadi 40 bus. Jadi relatif lebih cair. Kedua, sistem antrean yang jauh lebih baik oleh teman-teman KAI dan KCI sehingga lebih rapi, tidak menumpuk. Ketiga, ada data banyak penumpang yang memilih berangkat tadi malam dibanding pada Senin pagi. Jadi, situasinya walaupun masih padat, tetapi jauh lebih bisa kita urai. Jadi, saya terima kasih kepada PT KAI, Pak Gubernur yang ikut sama-sama berkoordinasi sehingga dapat mengurangi penumpukan penumpang di sini,” tutur Bima Arya.
Pagi ini ada tiga hal yang lebih baik dibandingkan pada minggu lalu. Pertama, karena ada bus bantuan dari Jakarta 30 unit dan ditambah dari pemkot 10 bus, jadi 40 bus. Jadi relatif lebih cair. Kedua, sistem antrean yang jauh lebih baik oleh teman-teman KAI dan KCI sehingga lebih rapi, tidak menumpuk. Ketiga, ada data banyak penumpang yang memilih berangkat tadi malam dibanding pada Senin pagi.
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengapresiasi kolaborasi antara Pemprov DKI dan Pemkot Bogor untuk mengurai kepadatan di stasiun-stasiun, salah satunya Stasiun Bogor.
”Hari ini, kita menyaksikan hasil koordinasi yang sangat bagus antara kami sebagai operator, bersama dengan Pak Gubernur Pemprov DKI Jakarta, dan Bapak Wali Kota Bogor. Artinya, dengan pembatasan kapasitas kereta, maka perlu koordinasi. Artinya imbauan dari hulu untuk sif kerja itu bisa diatur. Kita tunjukkan hari ini bahwa Bogor lebih tertata dibandingkan minggu lalu. Harapan kami, imbauan kepada para penumpang agar tetap kita menjaga protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan baik,” tuturnya.
Selain membantu mengangkut penumpang KRL menuju stasiun-stasiun di Jakarta, bus sekolah gratis juga mengangkut penumpang dari stasiun-stasiun di Jakarta menuju Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi pada hari Senin ini.