Pendaftar Sukarelawan Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19 Tembus 2.200 Orang
Jumlah pendaftar sukarelawan uji klinis calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China, mencapai 2.200 orang dari kebutuhan 1.620 sukarelawan. Penyuntikan akan dilakukan secara bertahap setiap minggu.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Jumlah pendaftar sukarelawan uji klinis calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China, mencapai 2.200 orang dari kebutuhan 1.620 sukarelawan. Para pendaftar itu akan diseleksi kembali. Mereka yang memenuhi syarat baru bisa menjadi sukarelawan.
Semua sukarelawan juga harus warga dari Kota Bandung, Jawa Barat. Hal ini untuk memudahkan tim uji klinis memantau secara intensif perkembangan mereka karena penyuntikan calon vaksin akan dilakukan bertahap setiap minggu.
Hal itu dikatakan Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil dalam webinar bertajuk ”Perjuangan untuk Merdeka dari Pandemi Corona”, Jumat (21/8/2020). Saat ini, lanjut Kusnandi, penyuntikan telah dilakukan pada 110 orang. Pascapenyuntikan, dilaporkan ada sekitar 20 persen yang mengalami reaksi ringan berupa kenaikan suhu badan sekitar 37 derajat celsius sampai 38 derajat celsius.
Hal tersebut merupakan respons normal yang diberikan tubuh seperti saat diimunisasi. ”Kami akan melakukan penyuntikan kepada 240 sukarelawan pada minggu depan. Penelitian ini ditargetkan selesai 2021, berhasil tidaknya tergantung proses penelitian dan efektivitasnya,” kata Kusnandi.
Uji klinis fase tiga calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac ini dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Padjadjaran Bandung, Balai Kesehatan Unpad, dan empat puskesmas di Kota Bandung, yakni Puskesmas Ciumbuleuit, Dago, Garuda, dan Sukapakir.
Tahap pertama, pihaknya menguji 540 sampel untuk melihat sistem kekebalan tubuh masing-masing. Tak semua sukarelawan disuntikkan vaksin produksi Sinovac. Beberapa bakal disuntikkan plasebo sebagai pembanding.
Tak semua sukarelawan disuntikkan vaksin produksi Sinovac. Beberapa bakal disuntikkan plasebo sebagai pembanding.
Ia optimistis penelitian ini akan berjalan lancar dan memberikan efektivitas yang sama baiknya seperti tahap-tahap sebelumnya di China. Selama ini, Universitas Padjadjaran telah melakukan uji klinis sejumlah vaksin. Kali ini merupakan kesempatan ke-33 kalinya Unpad dipercaya untuk menanganinya.
Masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah proses uji klinis vaksin ini. Di sisi lain, jumlah pemeriksaan Covid-19 di Indonesia masih rendah di tengah penyebaran kasus yang kian meluas. Penanggulangan bersama dibutuhkan untuk mencegah ambruknya para tenaga kesehatan, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan.
Pada Jumat (21/8/2020), jumlah terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia bertambah 2.197 kasus, totalnya menjadi 149.408 kasus. Sebanyak 39.917 orang masih dirawat, 102.991 orang sembuh, dan 6.500 orang meninggal. Sejak awal Agustus 2020, lebih dari 1.000 kasus baru muncul setiap harinya.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Zubairi Djoerban menilai, jumlah kasus Covid-19 yang terus bertambah belum diikuti dengan peningkatan tes. Dia berharap agar kapasitas tes setiap daerah semakin ditingkatkan. Saat ini, kapasitas tes masih di bawah sepuluh ribu spesimen per hari. Beberapa minggu lalu, Presiden Joko Widodo menargetkan kapasitas tes mencapai tiga puluh ribu spesimen per hari.
Pemeriksaan massal penting dilakukan untuk memetakan penyebaran virus di sejumlah daerah. Hal ini guna mencegah bertambahnya beban yang dihadapi rumah sakit dan tenaga medis. Saat ini, tercatat setidaknya 85 dokter yang meninggal karena Covid-19.
Mereka sebagai garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19 rentan tertular meski telah mengenakan alat pelindung diri (APD). Zubairi mendorong pemerintah agar segera mencari solusi yang tepat untuk memutus rantai penyebaran dengan melakukan tes secara masif.