Objek-objek pariwisata di Kabupaten Bulukumba, salah satu destinasi wisata unggulan di Sulawesi Selatan, telah kembali dibuka sebulan terakhir. Namun, geliatnya masih fluktuatif.
Oleh
Reny Sri Ayu
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS - Objek-objek pariwisata di Kabupaten Bulukumba, salah satu destinasi wisata unggulan di Sulawesi Selatan, telah kembali dibuka sebulan terakhir. Namun, geliatnya masih fluktuatif. Pemerintah daerah setempat pun tak memasang target muluk perihal kunjungan wisatawan.
Dibuka sejak bulan lalu setelah ditutup selama tiga bulan, kunjungan wisatawan ke kabupaten yang berjarak sekitar 160 kilometer dari Makassar, ibu kota Sulsel, ini masih naik-turun. Pembatasan yang dilakukan di Makassar dan beberapa daerah lain turut mempengaruhi arus wisatawan ke Bulukumba.
“Kami buka sejak minggu pertama Juli. Sempat beberapa hari ramai, lalu kembali sepi saat muncul sejumlah kasus Covid-19 baru di Bulukumba. Saat kasus sudah landai, Pemkot Makassar menerapkan aturan surat keterangan bebas Covid-19 untuk masuk Makassar," ujar Ali Saleng, Kepala Dinas Pariwisata, Bulukumba, Jumat (14/8/2020).
Kebijakan itu membuat kunjungan wisatawan kembali sepi karena orang-orang jadi enggan keluar Makassar. Namun, Ali mengatakan, setelah aturan surat bebas Covid-19 ditiadakan, kunjungan kembali ramai, terlebih setelah Idul Adha.
Situasi di tengah pandemi dan ekonomi yang sulit membuat Dinas Pariwisata Bulukumba tak mematok target tinggi. Wisatawan nusantara, bahkan lokal, kini menjadi target.
“Tidak mungkin menargetkan kunjungan dalam jumlah banyak, apalagi menargetkan wisatawan mancanegara seperti tahun-tahun sebelumnya dalam situasi pandemi seperti ini. Bagi kami, kunjungan wisatawan nusantara, bahkan lokal, sudah sangat menggembirakan," ujar Ali.
Dia menambahkan, yang jadi tujuan utama adalah membuat pariwisata kembali bergerak, setidaknya mendekati normal, sehingga ekonomi yang menunjang sektor pariwisata dapat kembali bergeliat. "Terutama usaha kecil menengah,” kata Ali.
Sebagai destinasi pariwisata unggulan di Sulsel, Bulukumba menawarkan objek-objek wisata pantai berpasir putih. Sejumlah spot menarik ada di wilayah ini, seperti Pantai Bira, Pantai Bara, Pantai Lemo-Lemo, Pantai Lolisang, Pantai Pamboang, Pantai Mandala Ria, tebing Apparalang, dan sejumlah pemandian.
Di Bulukumba juga terdapat dataran tinggi Kahaya yang belakangan ramai jadi tujuan wisata. Selain pemandangan indah, Kahaya juga kaya akan komoditas kopi. Untuk wisata budaya, Kampung Adat Kajang juga telah lama jadi tujuan favorit wisatawan. Bulukumba pun menjadi pusat pembuatan kapal layar tradisional pinisi.
Sebelum pandemi, sejumlah kegiatan terkait pariwisata rutin digelar, seperti Bira Run, yakni ajang lari di sepanjang pesisir Bira. Ada pula Festival Pinisi yang mengangkat kekayaan tradisi dalam pembuatan dan pelayaran kapal pinisi. Namun, tahun ini seluruh kegiatan tersebut ditiadakan. Selain faktor pandemi, anggaran daerah juga banyak yang dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Masih terkait pariwisata Sulsel, pada Rabu (12/8), Bandara Buntu Kunik di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, akhirnya diuji coba. Pesawat pertama yang mendarat sekaligus menguji coba landasan pacu adalah pesawat kalibrasi Hawker 900 XP milik Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
"Pesawat kalibrasi sudah mendarat di Bandara Buntu Kunik. Ini adalah uji coba sebelum Presiden mendarat di sana. Sebenarnya kami berharap Agustus ini bandara akan diresmikan. Harapannya tentu saja kehadiran bandara baru ini akan memberi nilai tambah pada perkembangam pariwisata di Toraja,” kata Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.