Tes Cepat Terjangkau Diharapkan Tingkatkan Penumpang Kereta Api
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyediakan layanan tes cepat untuk penumpang bertarif Rp 85.000 dengan harapan mengembalikan minat masyarakat memakai kereta api untuk perjalanan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyediakan layanan tes cepat untuk penumpang bertarif Rp 85.000, termasuk di Stasiun Surabaya Gubeng, Jawa Timur. Tarif tes cepat yang diklaim terjangkau atau lebih murah daripada sebelumnya itu diharapkan mengembalikan minat masyarakat untuk bepergian dengan kereta api.
Surabaya Gubeng merupakan satu dari 12 stasiun yang melaksanakan pelayanan tes cepat (rapid test) oleh KAI dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Stasiun lainnya yang juga melayani tes cepat ialah Gambir dan Pasar Senen di Jakarta; Bandung dan Cirebon di Jawa Barat; Purwokerto, Solo Balapan, dan Semarang Tawang, di Jawa Tengah; Yogyakarta; Madiun, Surabaya Pasar Turi, dan Malang di Jawa Timur.
Dokumen hasil tes cepat merupakan salah satu syarat bagi penumpang untuk melakukan perjalanan antardaerah menggunakan KA. Syarat ini merupakan konsekuensi terkait wabah Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) yang telah menjangkiti warga Nusantara sejak Maret lalu.
Sebelumnya, tarif tes cepat dirasa amat mahal sehingga menurunkan minat masyarakat untuk memakai angkutan umum guna bepergian. Untuk mengikuti tes cepat, seseorang minimal harus mengeluarkan biaya Rp 150.000. Padahal, tes cepat hanya berlaku maksimal dua pekan. Untuk perjalanan berikutnya, seseorang terpaksa kembali mengikuti tes cepat sehingga tidak efisien.
Tes cepat yang dianggap mahal mendorong warga memilih memakai kendaraan pribadi untuk bepergian antarkota. Meski harus melakukan tes cepat, warga merasa tiket angkutan umum lebih mahal daripada biaya bahan bakar yang dikeluarkan jika menggukan mobil pribadi.
Di Surabaya Gubeng dan Surabaya Pasar Turi, tes cepat mulai dilaksanakan pada Selasa (28/7/2020). Tarifnya Rp 85.000 per orang. Mereka yang bisa mendapatkan layanan tes cepat ini adalah penumpang KA dengan menunjukkan kode pemesanan tiket di stan-stan tes cepat yang telah disediakan. Layanan tes cepat berlangsung pukul 07.00-19.00 WIB.
”Kami berharap layanan tes cepat bisa mengembalikan minat masyarakat bepergian memakai kereta api,” ujar Manajer Hubungan Masyarakat KAI Daerah Operasi 8 Surabaya, Suprapto yang ditemui di sela pengawasan pelaksanaan tes cepat di Stasiun Surabaya Gubeng, Rabu (29/7/2020).
Menurut Suprapto, tes cepat masih merupakan syarat bagi penumpang untuk melakukan perjalanan menggunakan KA. Hal ini merupakan konsekuensi pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam penanganan wabah Covid-19. Saat ini merupakan masa normal baru sehingga diperlukan adaptasi pergerakan manusia menggunakan moda transportasi.
”Jika hasil tes cepat reaktif, perjalanan dibatalkan, sedangkan biaya tiket dikembalikan penuh,” kata Suprapto.
Jika hasil tes cepat reaktif, perjalanan dibatalkan, sedangkan biaya tiket dikembalikan penuh. (Suprapto)
Dari catatan KAI Daop 8 Surabaya, peningkatan jumlah penumpang mulai terjadi setidaknya sepekan terakhir. Dalam kurun 18-24 Juli, penumpang KA dari Stasiun Surabaya Gubeng berkisar 1.035-1.445 orang per hari. Jumlah ini naik dua kali lipat dibandingkan dengan ketika masa awal wabah menyerang sehingga diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Waktu itu, penumpang KA dari dan ke Stasiun Surabaya Gubeng maksimal 500 orang.
Secara terpisah, Kepala Terminal Purabaya Imam Hidayat mengatakan, dua hari menjelang Idul Adha tidak ada peningkatan apalagi lonjakan jumlah penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP).
”Masih sepi,” kata Imam.
Sebelum wabah menyerang, keberangkatan dari Terminal Purabaya rata-rata 29.000 penumpang dalam sehari. Namun, saat wabah hingga kini, jumlah penumpang yang berangkat tak sampai 3.000 orang.
Salah satu faktor yang menurunkan minat orang memakai bus dan berangkat dari terminal ini adalah syarat harus membawa surat keterangan sehat dan hasil nonreaktif dari tes cepat.