logo Kompas.id
KesehatanPersoalan Tarif Masih...
Iklan

Persoalan Tarif Masih Membingungkan Warga

Terlepas dari polemik komersialisasi, rapid test (tes cepat) seharusnya bukan untuk mempersulit warga dalam beraktivitas.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/x4J_jy3OwukYbROuJM_kz4uby8Y=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fe4da2ea1-696c-4b8b-9d33-58d84115fd1d_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Petugas Dinas Kesehatan Sulawesi Utara mengambil darah seorang warga yang menjadi peserta tes cepat, Selasa (16/6/2020), di Manado, Sulawesi Utara. Sebanyak 24.790 tes cepat telah dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut.

JAKARTA, KOMPAS — Warga bingung karena tarif rapid test atau tes cepat beragam dan cenderung mahal. Padahal, hasil tes itu menjadi salah satu syarat untuk bepergian dan ujian masuk perguruan tinggi di sejumlah daerah.

Gilang (25) mengurungkan niat kembali ke Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, karena tarif tes cepat terlampau mahal. Tarif tes cepat di Sorong, Papua Barat, sembilan kali lebih mahal dari tarif tiket kapal penyeberangan. Tarif tiket kapal penyeberangan Sorong ke Waisai sebesar Rp 100.000. Sementara tarif tes cepat Rp 905.000.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000