Ratusan Tenaga Kesehatan di Kota Jayapura Terpapar Covid
Penanganan virus korona di Kota Jayapura yang terus meningkat semakin berat. Sebanyak 240 tenaga kesehatan di Kota Jayapura telah terpapar Covid-19.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Penanganan virus korona di Kota Jayapura, yang begitu masif empat bulan terakhir, semakin terkendala. Saat ini 240 tenaga kesehatan di ibu kota Provinsi Papua ini terpapar Covid-19.
Juru bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, di Jayapura, Jumat (24/7/2020), memaparkan, 240 tenaga kesehatan ini terdiri dari 12 orang di puskesmas dan 228 orang yang tersebar di sejumlah rumah sakit di Kota Jayapura.
Tenaga kesehatan yang terpapar Covid dirawat di Hotel Sahid dan sejumlah rumah sakit tempat mereka bekerja di Kota Jayapura.
”Ratusan tenaga kesehatan yang terpapar menyebabkan pelayanan di sejumlah rumah sakit terganggu, seperti di Rumah Sakit Provita tidak menerima pasien rawat inap hingga saat ini,” kata Sri.
Ia menuturkan, Pemkot Jayapura telah memutuskan untuk menghentikan tes cepat massal karena telah kehabisan anggaran. Pemeriksaan Covid hanya melalui tes sampel usap bagi warga yang terindikasi memiliki gejala virus tersebut.
Diketahui dari data terakhir pada Jumat ini pukul 19.30 WIT, masih terjadi peningkatan kasus pasien positif Covid di Kota Jayapura sebanyak 17 orang.
Ratusan tenaga kesehatan yang terpapar menyebabkan pelayanan di sejumlah rumah sakit terganggu, seperti di Rumah Sakit Provita yang tidak menerima pasien rawat inap hingga saat ini. (Sri Antari)
Jumlah kumulatif pasien positif Covid di Kota Jayapura yang tertinggi di seluruh Papua,yakni 1.688 orang, meliputi 1.139 orang dirawat, 526 orang sembuh, dan 23 orang meninggal.
”Pemkot Jayapura memutuskan untuk fokus melaksanakan tes sampel usap saja. Tak ada lagi tes cepat Covid secara massal di Kota Jayapura,” tutur Sri.
Sri menambahkan, penanganan warga positif Covid akan dominan dengan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Hal ini disebabkan minimnya tempat dan anggaran untuk penyediaan karantina pasien yang positif Covid-19.
Ia mengungkapkan, Pemkot Jayapura telah menghabiskan anggaran Rp 19 miliar untuk penanganan pasien dan penyediaan tempat karantina. Tercatat sekitar 300 pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
”Kami akan menerjunkan petugas kesehatan dari puskesmas untuk memantau langsung pasien positif Covid yang menjalani isolasi mandiri. Pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.
Penyediaan karantina
Juru bicara Satgas Pengendalian Covid-19 Provinsi Papua, Silwanus Sumule, mengatakan, pihaknya akan berupaya maksimal membantu penyediaan tempat karantina pasien positif Covid dan merekrut sukarelawan tenaga kesehatan di Kota Jayapura.
”Kami sementara menyiapkan perekrutan 150 tenaga kesehatan untuk ditempatkan di Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura. Rumah sakit ini sangat membutuhkan tambahan tenaga setelah 97 tenaganya terpapar Covid,” tutur Silwanus.
Ia berharap masyarakat di Papua dapat bersinergi dengan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid yang terus meningkat setiap hari. Caranya adalah disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan, seperti rajin menggunakan masker.
Diketahui, terdapat tambahan 40 kasus baru dan dua pasien meninggal dunia pada Jumat ini. Jumlah kumulatif kasus pasien positif Covid-19 di Papua telah mencapai 2.652 orang dengan rincian 1.365 orang masih dirawat, 1.257 orang telah sembuh, dan 30 orang meninggal dunia.
Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Provinsi Papua Donald Aronggear berpendapat, diperlukan adanya regulasi yang mendukung adanya sanksi yang tegas bagi warga yang tidak melaksanakan protokol kesehatan di daerah zona merah Covid-19. Misalnya, di Kota Jayapura.
Ia menilai, perilaku warga yang tidak disiplin melaksanakan protokol kesehatan telah membahayakan tenaga kesehatan yang bertugas menghadapi Covid-19. Sejumlah daerah di Papua dalam kondisi kekurangan tenaga kesehatan.