Hanindhito, Anak Pramono Anung, Kantongi Dukungan Parpol Besar
Anak Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono, mendapatkan rekomendasi dari enam parpol besar untuk maju ke pilkada Kabupaten Kediri. Ada kemungkinan ia bakal menjadi calon tunggal.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
KEDIRI, KOMPAS — Setelah mendapat rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan untuk maju dalam pemilihan kepala daerah 2020 di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Hanindhito Himawan Pramono diklaim telah mendapat dukungan sejumlah partai politik lain. Pihak PDI-P terus menjalin komunikasi untuk menjajaki dukungan absolut dari seluruh partai di DPRD setempat.
Hanindhito merupakan putra dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung, politikus PDI-P yang berasal dari Kediri. Hanindhito berpasangan dengan Dewi Maria Ulfa yang merupakan Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri. Rekomendasi terhadap Hanindhito dari DPP PDI-P turun pada Jumat (17/7/2020).
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kabupaten Kediri Dodi Purwanto mengatakan, sampai hari ini sudah ada enam partai yang memberikan rekomendasi terhadap Hanindhito. Dari jumlah tersebut, rekomendasi resmi yang sudah diterima yakni dari PDIP, Nasdem, PAN, dan PKB.
”Saat ini Mas Dhito (Hanindhito) sedang di DPP Golkar (di Jakarta), dilanjutkan besok mau ke Gerindra. Dia ke Golkar dan Gerindra untuk menerima rekomendasi,” ujar Dodi saat dihubungi dari Malang, Rabu (22/7/2020).
Setelah enam partai politik, menurut Dodi, ada kemungkinan partai lainnya ikut merapat. Pihaknya juga melakukan komunikasi dengan parpol lain yang tersisa di DPRD setempat, yakni PKS, Demokrat, dan PPP. ”Semoga (tambah lagi), kami juga sudah melakukan komunikasi dengan mereka,” katanya.
Dengan melenggang sendiri bermodalkan rekomendasi dari PDI-P, sebenarnya sudah cukup syarat bagi Hanindhito untuk maju dalam bursa pemilihan Bupati Kediri. Penyebabnya, syarat minimal sudah terpenuhi karena hanya butuh 10 kursi. Adapun PDI-P memiliki 15 kursi di DPRD Kediri.
Ditambah lima parpol lainnya, kursi yang dikumpulkan sebanyak 43 dari 50 kursi. Kursi tersebut masing-masing PDI-P (15), PKB (9), PAN (5), Nasdem (4). Golkar (6), dan Gerindra (4).
”Sendiri sebenarnya secara aturan bisa. Namun untuk membangun Kediri yang lebih baik, dibutuhkan koalisi dengan parpol lain. Harus merangkul seluruh elemen, baik parpol, tokoh masyarakat, maupun elemen lainnya,” ujar Dodi.
Majunya Hanindhito dengan dukungan rekomendasi dari parpol yang mendominasi parlemen membuka peluang kemungkinan munculnya calon tunggal di pilkada Kabupaten Kediri.
Majunya Hanindhito dengan dukungan rekomendasi dari parpol yang mendominasi parlemen membuka peluang kemungkinan munculnya calon tunggal di pilkada Kabupaten Kediri. Tiga parpol yang tersisa hanya punya tujuh kursi. Adapun bakal calon perseorangan di kabupaten berpenduduk 1,5 juta jiwa itu tidak muncul.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Nasdem Kabupaten Kediri Lutfi Mahmudiono mengatakan, partainya resmi memberikan dukungan ke Hanindhito-Dewi karena selain masih muda, pasangan ini juga dinilai bisa membawa Kabupaten Kediri jauh lebih baik.
”Saya melihat sosok Mas Dhito familier kepada kami, aspiratif, dan responsif. Ini yang dibutuhkan di Kediri. Jadi, harapan saya kepada beliau karena masih muda, energik, dan agresif untuk kepentingan rakyat Kediri,” katanya.
Lutfi berpendapat, ini saatnya Kediri dipimpin anak muda. Nasdem sendiri membuka pendaftaran untuk bakal calon bupati di semua tingkatan, mulai dari DPD-DPP. ”Kami di daerah membuka pendaftaran. Semua yang mendaftar kami usulkan ke DPP melalui DPW. Keputusan terakhir sepenuhnya kewenangan DPP,” katanya.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur Gogot Cahyo Baskoro mengatakan, hanya ada 8 dari 19 kabupaten/kota di Jawa Timur yang menggelar Pilkada 2020 memiliki bakal calon perseorangan.
Hanya ada delapan dari 19 kabupaten/kota di Jawa Timur yang menggelar pilkada 2020 memiliki bakal calon perseorangan.
Delapan daerah itu antara lain Kabupaten Jember, Malang, Sidoarjo, Blitar, Lamongan, Mojokerto, dan Banyuwangi. Kabupaten Kediri tidak masuk di dalamnya.
”Dari delapan daerah itu, hanya enam yang lolos administrasi dan berlanjut ke rapat pleno rekapitulasi hasil verifikasi faktual,” ujar Gogot saat menghadiri rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil verifikasi faktual dukungan bakal pasangan calon perseorangan Kabupaten Malang, di Malang, Selasa (21/7/2020).
Munculnya Hanindhito juga berpotensi memutus dominasi politik dinasti keluarga Sutrisno yang telah berkuasa selama 20 tahun. Sebelumnya, Sutrisno menjadi Bupati Kediri selama dua periode (1999-2009) dilanjutkan istrinya, Haryanti, yang juga menjadi bupati dua periode (2010-2020).
Tahun 2010, Haryanti menang pilkada melawan istri Sutrisno yang lain, Nurlaila. Sutrisno sendiri merupakan kader PDI-P dan sejak 2019 melepaskan jabatannya sebagai Ketua DPC PDI-P Kabupaten Kediri.