Gunung Raung mengalami erupsi kecil. Erupsi ini menjadi yang pertama sejak letusan pada 2015.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Gunung Raung mengalami erupsi skala kecil pada Kamis (16/7/2020) pukul 14.45. Fenomena ini menjadi aktivitas vulkanis pertama Gunung Ruang setelah erupsi besar tahun 2015.
Gunung Raung terletak di perbatasan tiga kabupaten, yaitu Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi. Gunung api aktif ini memiliki ketinggi sekitar 3.300 meter di atas permukaan laut.
Informasi terjadinya erupsi Gunung Raung dibenarkan oleh Kepala Pos Pemantauan Gunung Api Raung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Mukijo ketika dihubungi dari Banyuwangi, Kamis (16/7/2020). ”Benar, ada erupsi di Gunung Api Raung. Namun, erupsi ini masih tergolong erupsi dengan intensitas atau skala kecil,” ujarnya.
Erupsi yang terjadi menyebabkan embusan asap setinggi lebih kurang 100 meter dari dasar kawah. Asap mengarah ke arah utara atau ke arah Bondowoso. Mukijo mengatakan, ia dan timnya sempat kesulitan menentukan tinggi embusan asap karena tertutup kabut tebal di sekitar Gunung Raung.
Saat erupsi, seismograf tidak menunjukkan terjadinya gempa overscale (gempa yang getarannya melebihi skala kapasitas alat). Seismograf hanya mencatat terjadi gempa dengan amplitudo 2 milimeter hingga 10 milimeter dengan durasi 1 menit.
Mukijo mengungkapkan, erupsi sekala kecil tidak terjadi secara tiba-tiba. Tanda-tanda peningkatan aktivitas vulkanik berupa gempa embusan sudah terekam sejak tiga hari terakhir.
”Kemarin (Rabu, 16/7/2020) gempa embusan terjadi hampir setiap 2 jam sekali. Hari ini, aktivitas semakin kuat, gempa embusan terjadi hampir setiap setengah jam sekali,” ungkap Mukijo.
Hari ini aktivitas semakin kuat, gempa embusan terjadi hampir setiap setengah jam sekali.
Mukijo mengatakan, erupsi sekala kecil di Gunung Raung sebenarnya merupakan hal biasa. Hanya saja, erupsi kecil ini pertama kali terjadi sejak Gunung Raung terakhir erupsi pada tahun 2015.
Pada tahun 2015, Gunung Raung erupsi besar disertai gempa tremor dengan amplitudo 29 milimeter hingga 32 milimeter. Erupsi kala itu juga mengakibatkan hujan abu di wilayah Banyuwangi hingga ke daerah yang berjarak 30 km dari Gunung Raung.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi Eka Muharram mengatakan, hingga 2 jam sejak erupsi Gunung Raung belum ada laporan hujan abu.
”Saat ini belum ada laporan dari masyarakat yang mengabarkan terjadi hujan abu di wilayahnya. Kami berharap masyarakat tidak perlu panik kendati harus tetap waspada,” ujar Eka.