Senin, Asmat dan Intan Jaya Segera Masuk Normal Baru
Kabupaten Asmat dan Intan Jaya akan memulai kebijakan normal baru pada Senin (8/6/2020) ini. Kedua kabupaten ini termasuk 17 daerah di Papua yang belum ditemukan kasus positif Covid-19.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Asmat dan Kabupaten Intan Jaya, Papua, bakal memulai fase normal baru mulai Senin (8/6/2020). Sementara itu, hingga Minggu (7/6/2020), kasus positif Covid-19 di Papua terus bertambah.
Bupati Asmat Elisa Kambu saat dihubungi dari Jayapura, Papua, Minggu, mengatakan, pihaknya mengizinkan kembali warga beraktivitas dengan protokol kesehatan ketat. Penggunaan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak di pusat keramaian wajib terus dilakukan.
Khusus masuk kantor pemerintah, Elisa akan mengatur jam masuk kantor secara bergiliran. Tujuannya agar tidak terjadi penumpukan aparatur sipil negara di kantor.
”Akan tetapi, kami belum bisa membuka sekolah. Siswa tetap belajar di rumah,” katanya.
Ia juga belum mengizinkan masuknya pesawat dan kapal laut yang mengangkut penumpang ke Asmat. Bahkan, telah dibuat dua pos pemantauan di Pulau Tiga dan Kampung Miop di Distrik Koroway untuk mencegah masuknya warga berperahu motor dari Kabupaten Mimika dan Kabupaten Mappi.
”Kami juga melarang pelayaran tradisional ke 221 kampung di pedalaman. Banyak juga warga yang memilih tinggal di kebunnya untuk menghindari penyebaran virus tersebut,” tuturnya.
Elisa mengungkapkan, Pemkab Asmat bersiaga menghadapi pandemi Covid-19 karena kondisi fasilitas kesehatan belum ideal dan memadai, tenaga kesehatan minim, serta perilaku hidup bersih dan sehat masih rendah. Saat ini, Elisa mengatakan masih menunggu hasil pemeriksaan reaksi rantai polimerase (PCR) untuk 13 orang di Agats, ibu kota Asmat. Mereka berstatus orang dalam pemantauan dan telah diisolasi.
”Kami harus melaksanakan protokol kesehatan ketat karena Asmat memiliki latar belakang masalah gizi buruk dua tahun lalu,” tambahnya.
Tahun 2018 terjadi kejadian luar biasa campak disertai gizi buruk di Asmat. Kejadian itu menewaskan 72 anak balita. Total 646 anak terkena campak dan 144 anak menderita gizi buruk di 19 distrik.
Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, juga mengatakan, daerahnya bakal memasuki fase normal baru pada Senin. Penerbangan dari Nabire ke Intan Jaya akan dibuka dengan aturan yang ketat. Calon penumpang wajib menjalani tes cepat. Hanya mereka yang hasil tesnya nonreaktif diizinkan naik pesawat.
Pemkab Intan Jaya juga membuka akses jalur darat dari Paniai ke Intan Jaya. Tujuannya untuk menghidupkan kembali aktivitas perekonomian di Intan Jaya yang terhenti tiga bulan terakhir.
”Kami juga akan memulai kembali aktivitas perkantoran, rumah ibadah, dan sekolah,” ujar Natalis.
Kami harus melaksanakan protokol kesehatan ketat karena Asmat memiliki latar belakang masalah gizi buruk dua tahun lalu.
Tenaga kesehatan
Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Papua Silwanus Sumule mengatakan, ada 27 kasus pasien positif Covid-19 di Papua pada Minggu ini. Kasus itu tersebar di Kabupaten Jayapura sebanyak 12 orang, Kota Jayapura (9), Jayawijaya (4), dan Keerom (2).
Khusus tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, dia mengatakan, jumlahnya 52 orang. Mereka tersebar di sejumlah daerah, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke, Jayawijaya, dan Mimika.
Silwanus berharap warga yang mendatangi puskesmas dan rumah sakit jujur dengan kondisi kesehatannya. Tujuannya untuk melindungi tenaga kesehatan sebagai pertahanan terakhir menghadapi Covid-19.
”Kami juga meminta semua tenaga kesehatan tetap bekerja dengan prosedur dan menggunakan alat pelindung diri saat melayani warga,” kata Silwanus.