Bulog Siapkan Paket Pangan bagi 1,4 Juta Penerima Bansos
Bantuan sosial di Jabar telah disalurkan kepada lebih dari 947.000 keluarga. Tiga gudang Bulog di Bandung Raya disiapkan untuk pengepakan paket bantuan yang akan disebar ke seluruh Jabar.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Bantuan sosial di Jawa Barat telah diserahkan kepada lebih dari 947.000 rumah tangga. Tiga gudang Bulog di Bandung Raya disiapkan untuk pengepakan paket bantuan yang akan disebar ke penerima bantuan.
Wakil Kepala Divisi Regional Jabar Perum Bulog Lilik Nurcholiq di Bandung, Jumat (5/6/2020), mengatakan, target penerima bansos non-Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (Non-DTKS) di Jabar mencapai 1,4 juta keluarga. Dari jumlah tersebut, lebih dari 947.000 peserta telah menerima bantuan dari Pemerintah Provinsi Jabar.
Lilik memaparkan, bantuan tersebut terdiri atas bahan pangan pokok, seperti beras, mi instan, sarden, vitamin C, tepung terigu, dan gula. Paket tersebut telah disiapkan di gudang Bulog Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang. Ketiga gudang itu menjadi lokasi pengepakan sebelum bantuan dikirim ke seluruh penjuru Jabar oleh PT Pos Indonesia.
”Kami melakukan pengadaan untuk seluruh wilayah Jabar. Setelah paket bantuan dikemas, PT Pos akan mengirimkan langsung ke setiap rumah tangga sasaran. Semoga bantuan yang ada bisa meringankan korban terdampak Covid-19 dan mohon maaf jika ada warga yang belum menerima. Kami telah mendata semuanya, tinggal tunggu waktunya,” ujar Lilik.
Kepala Regional V Jabar Banten PT Pos Indonesia Helly Siti Halimah menambahkan, pihaknya menjadi mitra Provinsi Jabar menyalurkan bantuan kepada warga terdampak Covid-19. Bantuan tersebut terdiri dari 326.525 DTKS dan 1,4 juta penerima non-DTKS. Barang-barang tersebut sebelumnya telah diseleksi dan dipaketkan oleh Bulog sebelum didistribusikan ke sasaran.
Selain itu, PT Pos Indonesia juga bekerja sama dengan mitra lain untuk mempercepat distribusi bansos, di antaranya karang taruna dan ojek daring. ”Kami akan salurkan sesegera mungkin ke warga yang sudah terdaftar setelah menerima paket dari Bulog. Semuanya diberikan sesuai daftar numeratif,” katanya.
Transparan
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Daud Achmad menyampaikan, transparansi penerima bansos di Jabar akan terlihat di laman Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar. Dengan fitur baru yang bernama Solidaritas, masyarakat akan mengetahui daftar penerima bantuan.
”Jika ada data yang di dalamnya tidak layak, silakan dilaporkan. Bantu kami transparan dan akuntabel dengan membantu menemukan data yang tidak layak tersebut,” ujarnya.
Selain itu, Daud menekankan kembali pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru sebagai fase normal baru di Jabar. Adaptasi kebiasaan baru di Jabar baru bisa dilaksanakan kalau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dicabut dan diizinkan Kementerian Kesehatan.
Daud berujar, untuk mendapat izin tersebut, kabupaten dan kota melakukan kajian menurut level kewaspadaan mulai dari tingkat bawah. ”Kalau izin dari Menkes sudah turun, baru boleh melaksanakan adaptasi kebiasaan baru. Sebelum itu, setiap daerah diminta tetap melaksanakan PSBB proporsional,” katanya.