Sumut Pulangkan Ratusan TKI dari Malaysia ke 22 Provinsi
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memulangkan 547 Tenaga Kerja Indonesia dari Malaysia yang dikarantina sementara di Sumut ke daerah asal. Sebanyak 403 tenaga kerja berasal dari 22 provinsi.
Oleh
AUFRIDA WISMI WARASTRI
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memulangkan 547 tenaga kerja Indonesia dari Malaysia yang dikarantina sementara di Sumut ke daerah asal. Selain warga Sumut yang jumlahnya 144 orang, sebanyak 403 tenaga kerja lainnya berasal dari 22 provinsi.
Pada Minggu, (12/4/2020), TKI yang dipulangkan adalah TKI yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, Kepulauan Riau, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Jakarta, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Banten, Kalimantan Timur dan Yogyakarta.
Pemulangan berangsur-angsur telah dilakukan sejak Sabtu, (11/4) dan diharapkan selesai pada Selasa, (14/4). Sabtu kemarin, warga yang dipulangkan adalah warga Sumut. Mereka dijemput oleh Pemkab/Pemkot masing-masing. Selain itu, juga TKI yang berasal dari provinsi lain, yakni Aceh, Jambi, Riau, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat dan Bengkulu. Mereka dipulangkan dengan bus.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Pelanganan Covid-19 Sumut Riadil Akhir Lubis mengatakan, para TKI itu ditampung di Sumut untuk menjalani karantina sementara. ”Kami sudah mengecek kondisi semua TKI yang datang, semua sehat. Dari Malaysia mereka sudah diperiksa dan membawa surat tanda sehat. Masuk di Bandara Kualanamu juga dilakukan pemeriksaan lagi melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan, begitu pula saat di karantina sementara di sini (Lanud Soewondo) melalui Dinkes Sumut,” ujar Riadil dalam siaran pers yang diterima Kompas.
Pemulangan itu difasilitasi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut bersama Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Medan dan TNI AU Lanud Soewondo. Pemulangan dilakukan di Apron Pangkalan Udara Soewondo Medan.
Para TKI itu tiba di Sumut pada Kamis (9/4). Sebanyak 136 orang ditampung di Gedung Cadika Lubukpakam Kabupaten Deliserdang dan ditangani oleh pemkab setempat. Sisanya, ditampung di Gedung Andromeda Lanud Soewondo Medan.
Mudah-mudahan mereka sehat-sehat.
Selama dikarantina di Gedung Cadika Deliserdang dan Gedung Andromeda Lanud Soewondo Medan, kata Riadil, segala kebutuhan TKI diperhatikan, mulai dari jadwal makan, perlengkapan sandang dan lainnya. ”Karena kami lihat ada yang datang hanya membawa baju di badan. Jadi, pemulangan ini juga kami berikan bantuan pakaian, peralatan mandi, kelengkapan wanita dan anak,” ungkapnya.
Adapun protokol kesehatan yang dilaksanakan di Lanud Soewondo di antaranya, para TKI dites dengan pendeteksi panas tubuh, mengisi formulir kesehatan dan pemeriksaan kesehatan. Jika ditemukan tanda-tanda demam, batuk dan sesak napas, mereka akan diperlakukan sebagai PDP, untuk selanjutnya dirujuk ke RS rujukan.
”Pemulangan ini juga kami koordinasikan dengan Pemprov asal TKI masing-masing. Setibanya di daerah asal nanti kebijakan wilayah masing-masing, apakah akan dikarantina atau pemeriksaan kesehatan lagi. Akan tetapi, sebenarnya saat dipulangkan dari Malaysia mereka sudah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Pemerintah Malaysia dan juga ketika tiba di sini. Mudah-mudahan mereka sehat-sehat,” jelasnya.
Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumut Nurlela mengatakan, TKI yang dipulangkan itu 77 di antaranya perempuan dan 3 anak-anak. Pihaknya telah memberikan bantuan sandang pangan, produk kewanitaan dan sanitasi, keperluan nutrisi bayi, seperti susu dan lainnya.
Nurlela mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kadis PPPA di provinsi lainnya untuk memberikan kabar kepulangan perempuan dan anak warga mereka. Dengan demikian, saat tiba di wilayah dan provinsi masing-masing, mereka mendapatkan perhatian dan dukungan.
Terkait penanganan Covid-19 di Sumut, data tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut hingga Sabtu (11/4) pukul 17.00 menunjukkan ada 149 pasien dalam pengawasan (PDP), pasien yang terkonfirmasi positif ada 90 orang, terdiri dari 65 hasil positif tes polymerase chain reaction (PCR) dan 25 positif hasil tes cepat. Sementara kasus meninggal sebanyak 8 orang dan dinyatakan sembuh sebanyak 8 orang. (*)