Titik Api di Merauke Melonjak Drastis Dua Hari Terakhir
Titik api di Kabupaten Merauke, Papua, dalam dua hari terakhir meningkat drastis. Pada Selasa (15/10/2019) ini, terpantau sebanyak 53 titik api yang tersebar di 15 distrik atau wilayah setingkat kecamatan.
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Titik api di Kabupaten Merauke, Papua, dalam dua hari terakhir meningkat drastis. Pada Selasa (15/10/2019) ini, terpantau sebanyak 53 titik api yang tersebar di 15 distrik atau wilayah setingkat kecamatan dari sebelumnya hanya 33 titik di 10 distrik pada Minggu (13/10).
Demikian hasil pantauan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura hingga Selasa (15/10/2019) sore. Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili, saat ditemui di Jayapura, mengatakan, terdapat dua kemungkinan penyebab terjadinya titik api, yakni kekeringan yang ekstrem atau akibat pembukaan ladang dengan cara membakar lahan.
Merauke adalah satu-satunya daerah di selatan Papua dengan kategori curah hujan sangat rendah.
Ke-53 titik api itu tersebar distrik Animha, Elikobel, Ilwayab, Kimaam, Kurik, Malind, Muting, Naukenjerai, Ngguti, Okaba, Sota, Tabonji, Tanah Miring, Tubang, dan Waan. Petrus memaparkan, dari hasil pantauan BBMKG Wilayah V Jayapura, wilayah selatan Papua dilanda kekeringan ekstrem. Merauke, Boven Digoel, Mappi, dan Asmat termasuk dalam wilayah itu.
"Merauke adalah satu-satunya daerah di selatan Papua dengan kategori curah hujan sangat rendah. Di Distrik Okaba, misalnya, selama dua bulan ini tidak turun hujan," papar Petrus.
Meski begitu, ia mengatakan, meningkatnya titik api belum berdampak pada aktivitas warga di Merauke, seperti kabut asap. Aktivitas transportasi udara juga masih berjalan lancar.
"Namun, Merauke terancam diliputi asap apabila titik api terus bertambah. Warga dapat terkena penyakit infeksi saluran pernapasan dan pesawat tak dapat mendarat karena cuaca berkabut," katanya. Berdasarkan data BBMKG Wilayah V Jayapura, dari tahun 2015 hingga 2018, terdapat 500-1.000 titik api di Merauke dan sekitarnya per tahun.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Welliam Manderi mengatakan, tak adanya instansi BPBD menjadi kendala terbesar dalam penanganan titik api di Merauke.
"Kami telah mendapatkan laporan meningkatnya titik api di Merauke. Kami akan berkoordinasi dengan TNI dan Polri yang selalu sigap untuk memadamkan kebakaran lahan di Merauke," kata Welliam.