Rekapitulasi perhitungan suara untuk tingkat Provinsi Papua berjalan lambat hingga Minggu (5/5/2019), baru dua kabupaten yang tuntas dari 27 daerah di Papua.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Rekapitulasi perhitungan suara untuk tingkat Provinsi Papua berjalan lambat hingga Minggu (5/5/2019), baru dua kabupaten yang tuntas dari 27 daerah di Papua.
Dari pantauan Kompas, hasil rekapitulasi perhitungan suara untuk tingkat Provinsi Papua di Hotel Grand Abe Jayapura pada Minggu malam, pasangan Jokowi-Ma\'ruf meraih 65.663 suara di Kabupaten Biak Numfor.
Sementara itu calon presiden dan wakil presiden nomor 02 pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mmperoleh 7.107 suara dari hasil Pilpres di Biak Numfor.
Sebelumnya, paslon 01 Jokowi-Ma\'ruf juga meraih suara tertinggi dalam rekapitulasi perhitungan suara Pilpres Kabupaten Pegunungan Bintang di Jayapura pada 2 Mei 2019. Jokowi-Ma\'ruf memperoleh 101.489 suara dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 1.877 suara.
Anggota Badan Pengawas Pemilu Papua Niko Tunjanan saat ditemui seusai kegiatan rekapitulasi perhitungan suara untuk Biak Numfor mengatakan, pihaknya telah mengingatkan KPU agar tetap melaksanakan tahapan rekapitulasi sesuai dengan jadwal.
Diketahui jadwal tahapan rekapitulasi perhitungan suara untuk tingkat provinsi berlangsung dari tanggal 22 April hingga 12 Mei mendatang. Adapun jumlah Daftar Pemilih Tetap Provinsi Papua sebanyak 3.542.544 orang yang tersebar di 15.250 TPS.
"Apabila terjadi kendala keamanan di kabupaten, kami meminta KPU untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengamankan penyelenggara pemilu saat melaksanakan rekapitulasi, " tegas Niko.
Baru lima daerah
Ketua Komisi Pemilihan Umum Papua Theodorus Kossay menyatakan, total sebanyak lima kabupaten yang telah menuntaskan rekapitulasi perhitungan suara. Lima daerah ini adalah Merauke, Keerom, Sarmi, Yahukimo dan Dogiyai.
"Rencananya kami menggelar pleno rekapitulasi perhitungan suara untuk lima kabupaten pada Senin (6/5/2019) ini, " kata Theodorus.
Anggota KPUD Papua Divisi Teknis dan Penyelenggaraan, Melkianus Kambu mengatakan, penyebab keterlambatan rekapitulasi perhitungan suara di kabupaten karena masalah keamanan.
Di seluruh daerah, penyelenggara tak bisa menjalankan tugasnya karena diduga diintimidasi kandidat caleg tertentu. Kami meminta pihak kepolisian agar menindaklanjuti masalah ini
Selain itu, lanjut Melkianus, adanya dugaan penyelenggara di tingkat distrik yang ingin mengubah data pemilih untuk kepentingan caleg tertentu.
"Di seluruh daerah, penyelenggara tak bisa menjalankan tugasnya karena diduga diintimidasi kandidat caleg tertentu. Kami meminta pihak kepolisian agar menindaklanjuti masalah ini, " tuturnya.
Kapolda Papua Brigadir Jenderal Rudolf Rodja yang baru dilantik tanggal 2 Mei lalu mengatakan, dirinya fokus untuk memastikan pelaksanaan rekapitulasi perhitungan suara di Papua berjalan aman.
"Sebagai tugas awal di Papua, saya telah menginstruksikan seluruh jajaran agar mengawal tahapan pemilu berjalan lancar hingga tuntas, " kata Rudolf. (FLO)