JAYAPURA, KOMPAS — Bripda Agus Dalyono, personel Polres Jayawijaya, Papua, dianiaya dan dirampas senjatanya oleh lima warga, Senin kemarin. Hingga Selasa (19/2/2019), aparat Polres Jayawijaya telah menangkap tiga pelaku dan tengah menyelidiki motif aksi tersebut.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal di Markas Polda Papua, Jayapura, Selasa sore. Ahmad mengatakan, Agus awalnya sedang melayat seorang warga yang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Wamena, sekitar pukul 07.00 WIT.
Para pelaku tiba-tiba memukul korban dengan tangan dan batu serta menendang sejumlah bagian tubuhnya. Korban mengalami luka parah di kepala.
Aksi itu terhenti setelah sejumlah anggota Polres Jayawijaya tiba di lokasi kejadian dan melepaskan tembakan peringatan pada pukul 07.20 WIT.
”Polres Jayawijaya telah membawa korban untuk menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Daerah Wamena. Saat ini, kondisi korban sudah cukup membaik, ” ujar Ahmad.
Ia mengatakan, identitas tiga pelaku yang telah ditangkap Polres Jayawijaya itu adalah Pais Yigibalom (25), Yoten Wenda (20), dan Telius Wenda (25). Aparat masih mengejar dua pelaku lainnya yang diduga masih berada di Wamena, yaitu Pipi Kogoya dan Matoa Yigibalon.
Ketiga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang di muka umum. Mereka terancam hukuman penjara selama 9 tahun.
”Saat ini, penyidik juga telah memeriksa empat saksi untuk menelusuri motif penganiayaan korban. Dari hasil koordinasi dengan sejumlah tokoh masyarakat, senjata korban telah dikembalikan,” ujar Ahmad.
Ia menambahkan, direncanakan, korban dirujuk ke Kota Jayapura. Korban akan menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura.
Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey menyayangkan aksi pemukulan terhadap seorang anggota polisi di Wamena. ”Kami berharap pihak kepolisian menangani kasus ini secara terukur dan sesuai prosedur,” ujar Frits.
Papua termasuk daerah rawan kekerasan terhadap aparat TNI dan Polri. Selain kekerasan terhadap warga, kelompok kriminal bersenjata sering menjadikan aparat keamanan sebagai target serangannya. Pada tahun ini, kelompok kriminal bersenjata terlibat dalam lima kali aksi penembakan dengan korban tiga anggota TNI AD terluka dan dua anggota TNI AD gugur.