JAYAPURA, KOMPAS - Pemerintah Kabupaten Tolikara, Papua, akan merelokasi 400 keluarga dari 10 kampung di Distrik Goyage dan Distrik Geya ke tempat yang lebih aman. Daerah-daerah itu rawan banjir dan longsor karena tingginya curah hujan sejak awal Januari.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tolikara Derwes Jikwa, saat dihubungi dari Jayapura, Jumat (18/1/2019), mengatakan, 400 keluarga ini masih mengungsi di rumah kerabat masing-masing yang jauh dari ancaman banjir dan longsor. Pemkab Tolikara pun telah menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan bagi para korban.
"Mereka akan direlokasi ke lokasi yang lebih aman di dua distrik (setingkat kecamatan) itu, sebab 10 kampung tersebut masih rawan banjir dan longsor," kata Derwes.
Diketahui banjir setinggi dua meter melanda 10 kampung di dua distrik tersebut pada Senin (14/1) lalu. Pemicu banjir adalah meluapnya Sungai Goyage. Akibat banjir, tiga warga hilang, lima warga luka ringan, satu rumah ibadah rusak, dan 170 hektar lahan perkebunan milik warga tergenang air.
Pemerintah Kabupaten Tolikara telah menetapkan status tanggap darurat sejak Rabu kemarin karena tingginya curah hujan selama dua minggu terakhir. Hal ini untuk mengantisipasi banjir susulan.
Derwes menuturkan, Pemkab Tolikara juga telah menetapkan status siaga bencana di 46 distrik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tolikara beserta instansi terkait pun diharapkan lebih sigap saat menghadapi banjir dan longsor di distrik-distrik tersebut.
"Kami menetapkan status siaga bencana karena tingginya curah hujan di seluruh wilayah Tolikara dari siang hingga malam hari," katanya.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili memaparkan, Tolikara termasuk tujuh kabupaten di kawasan Pegunungan Tengah Papua yang diperkirakan bercurah hujan tinggi hingga akhir Januari.
Curah hujan di tujuh kabupaten ini hingga akhir Januari bisa mencapai 300-500 milimeter.
"Berdasarkan hasil analisis kami, curah hujan di tujuh kabupaten ini hingga akhir Januari bisa mencapai 300-500 milimeter. Kondisi curah hujan dengan intensitas ringan berada di bawah 200 milimeter per bulan," papar Petrus.
Ia berharap masyarakat yang bermukim di daerah lereng dan di atas perbukitan agar waspada bencana banjir dan longsor akibat hujan deras selama berjam-jam.
"Kami juga mengimbau maskapai penerbangan yang melayani rute ke tujuh kabupaten ini agar memperhatikan kondisi cuaca saat ini. Sebab, diperkirakan banyak terdapat tumpukan awan cumulonimbus," ucapnya.